PENASULTRA.ID, KONAWE KEPULAUAN – Seorang guru itu adalah seorang yang menyentuh masa depan. Ungkapan ini dirasa cocok menjadi pengantar kisah seorang guru yang mengabdikan dirinya dan berkarya di sebuah pulau di tenggara Sulawesi, Pulau Wawonii.
Rizka Wardani, seorang guru yang lahir dan besar di Desa Roko-Roko, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan, telah mengabdikan dirinya di dunia pendidikan selama hampir sembilan tahun.
Berasal dari keluarga pendidik, yang ayahnya juga seorang guru SD sewaktu kecil, Rizka mengawali karirnya di dunia pendidikan setelah selesai kuliah di tahun 2013. Pada tahun tersebut, Rizka mendaftar menjadi seorang guru di Kabupaten Buton Utara, tetapi keberuntungan masih belum berpihak.
Hal tersebut tidak menyurutkan niatnya. Semangat Rizka untuk menjadi guru membuatnya mengambil kesempatan sebagai guru honorer di salah satu sekolah, SD 2 Roko-Roko, yang sekarang menjadi SD Negeri 6 Wawonii Tenggara.
Bak gayung bersambut, setahun berikutnya pada tahun 2014, Rizka berhasil menembus PNS pertama di Konawe Kepulauan dan dinyatakan lulus untuk menjadi guru tetap.
Menjadi seorang guru, Rizka menyatakan rasa syukurnya. Mengabdikan diri di dunia pendidikan adalah mimpinya yang berhasil terealisasikan.
“Alhamdulillah, sejak menjadi guru, walaupun penghasilannya sederhana tapi tetap disyukuri. Berbicara masalah pendidikan atau dalam hal ini tentang masalah keguruan itu, saya sendiri sangat mensyukurinya. Terutama kita mampu memberikan manfaat bagi peserta didik, baik keluarga kita atau anak-anak dari orang lain,” kata Rizka belum lama ini.
Perjalanan menjadi seorang guru tidaklah mudah, terutama di daerah terpencil seperti Konawe Kepulauan. Penempatan pertama Rizka setelah menjadi PNS Guru berada di Desa Mosolo. Meskipun masih satu kecamatan dengan Desa Roko-Roko, yang mana adalah tempatnya tinggal, akses jalan yang dibutuhkan pada waktu itu masih sangat minim.
Discussion about this post