<strong>PENASULTRA.ID, BUTON TENGAH -</strong> Salah satu mega proyek di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) yang digadang-gadang akan menjadi maha karya yang monumental dari Bupati Buteng H. Samahuddin, yakni pembangunan Tugu Religi Simpang Lima Labungkari. Sayangnya, tugu yang direncanakan akan menjadi kado indah yang akan dipersembahkan oleh Samahuddin dimasa-masa akhir jabatanya ternyata belum akan rampung 100 persen di 2021 ini. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Buteng, Aminudin saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 3 Agustus 2021. Menurutnya, itu diakibatkan karena ketidaksesuaian antara pagu anggaran yang dialokasikan diperencanaan. Dimana dilakukan sejak 2019 senilai Rp 10 miliar lebih. Sementara harga barang kontruksi saat ini cenderung naik selama penyebaran Covid-19 melanda tanah air. "Anggaran Rp 10 miliar lebih itu belum cukup. Diprediksi proses pekerjaannya tahun ini hanya mencapai 80 persen saja," ungkap Aminudin. Ia menjelaskan, selain naiknya harga barang kontruksi, kendala lainya yakni mempetnya waktu pekerjaan jika ditambahkan melalui anggaran perubahan 2021. Sehingga harus menunggu di APBD induk 2022. <blockquote class="twitter-tweet"> <p dir="ltr" lang="in">Pemprov Sultra Bakal Daftarkan Pegawai Non ASN ke BPJamsostek <a href="https://t.co/n6XDn6IwS0">https://t.co/n6XDn6IwS0</a></p> — Penasultra.id (@penasultra_id) <a href="https://twitter.com/penasultra_id/status/1423823414456995841?ref_src=twsrc%5Etfw">August 7, 2021</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> "Untuk saat ini hanya sampai pada rangka kubah dan halaman saja. Sementara beberapa konstruksi bagian bawah masih ada yang belum bisa selesai sepenuhnya, termasuk tangga lift dibuatkan tangga darurat untuk ke atas," ungkapnya. Berdasarkan hasil analisannya, Aminudin menilai untuk merampungkan pembangunan tugu yang terletak di jantung ibu kota Buteng itu membutuhkan anggaran senilai Rp 15 miliar. "Proses pembangunannya untuk sampai 100 persen saya prediksi menelan aggaran Rp 13 miliar. Ditambah dengan tanggal lift untuk ke atas taksiran kami totalnya sekitar Rp 15 miliar. Tapi ini tetap akan dilanjutkan dan ditargetkan selesai di 2022," jelasnya. <strong>Penulis : Amrin Lamena</strong> <strong>Editor: Basisa</strong>
Discussion about this post