Menurut dia, seharusnya pemerintah desa atau kelurahan maupun kecamatan harus pro aktif membantu pemerintah kabupaten merelokasi pedagang dari pasar rakyat lama ke pasar rakyat Sikeli yang baru.
Sebenarnya, sambung dia, lokasi pembangunan pasar Sikeli awalnya bukan di desa Baliara melainkan di pasar sentral di kelurahan Sikeli. Namun karena lokasi dianggap bermasalah, sehingga pemerintah kecamatan memutuskan memindahkan ke lokasi pembangunan pasar rakyat Sikeli.
Salah satu pedagang pasar sentral di kelurahan Sikeli inisial HN (47) mengaku lebih memilih bertahan menjual di pasar lama di kelurahan Sikeli meskipun kondisinya lebih parah namun mudah dijangkau masyarakat.
“Terlalu jauh juga itu pemerintah membangun pasar itu, siapa yang mau pergi di sana jauh sekali. Apalagi tidak ada airnya,” ucap HN ditemui di pasar Sikeli.
Berdasarkan penelusuran awak Penasultra.id, pembangunan pasar Sikeli menghabiskan dana APBN sebesar Rp 5. 981.000.000 dikerjakan oleh CV Dua Putri pada November dan selesai di bulan Desember 2019.
Discussion about this post