PENASULTRA.ID, KENDARI – Semangat #TerusBergerakMaju bersama Indonesia terus dibuktikan melalui kerja nyata oleh PT. Telkomsel.
Disepanjang 2020 Telkomsel berencana membangun sekitar 23.000 unit base transceiver station (BTS) 4G di seluruh Indonesia termasuk di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Direktur Network Telkomsel, FM Venusiana R mengatakan, fokus pembangunan 4G LTE tahun ini sebagai wujud konsistensi meningkatkan kapasitas dan kecepatan, serta kenyamanan stabilitas akses guna memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap gaya hidup digital.
“Kami terus mengakselerasikan pertumbuhan jaringan broadband terutama 4G yang agresif untuk mendukung ekosistem gaya hidup digital, seiring dengan peningkatan trafik data sekitar 52 persen selama tahun 2019 dibanding tahun lalu,” kata Venusiar Maret 2020 lalu.
Khusus di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), di tahun 2020 terdapat dua wilayah pelosok yang akhirnya “tersentuh” jaringan internet.
Kedua wilayah pelosok tersebut yakni Desa Usuku Kelurahan Tongano Barat, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi dan Desa Ulundoro, Kecamatan Aere, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim).
Combat 4G Telkomsel Tembus Pedalaman Wakatobi
Masyarakat Desa Usuku Kelurahan Tongano Barat, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi akhirnya bisa “bermain” internet. Sebab, Telkomsel kini menghadirkan new compact mobile base transceiver station (Combat) 4G di desa tersebut.
Menurutnya, pemasangan jaringan baru di daerah pelosok ini diharapkan mampu memberi dampak positif untuk perkembangan daerah baik di sektor ekonomi dan pariwisata.
Masyarakat dapat membuka usaha baru seperti outlet layanan produk Telkomsel, lapangan kerja, usaha online hingga promosi wisata di daerah sehingga menjadi daya investasi dan mendatangkan wisatawan.
“Selain pagelaran jaringan, kami juga secara masif telah melakukan layanan purna jual berupa penjualan perdana, voucher isi ulang untuk pemenuhan layanan komunikasi sehari-hari,” beber Teksan.
Ia mengaku, tantangan terberat dalam pembangunan combat 4G di Desa Usuku ini adalah penggalian pondasi dengan struktur tanah batu kapur.
“Namun semuanya dapat diselesaikan dengan baik. Sekarang masyarakat telah memanfaatkan layanan telekomunikasi Telkomsel. Secara bertahap, Telkomsel akan terus membuka akses telekomunikasi di berbagai pelosok Sulawesi Tenggara,” ungkap Teksan.
Discussion about this post