<span style="font-size: 17px;"><strong>PENASULTRA.ID, MAKASSAR</strong> - Saat ini modus penipuan berkedok hadiah semakin beragam. </span> <span style="font-size: 17px;">Sebelumnya modus penipuan “mama minta pulsa”, dimana si pelaku berpura-pura mengaku sebagai keluarga korban dan dalam kondisi darurat, kemudian meminta korban untuk mengirimnya pulsa.</span> <span style="font-size: 17px;">Ada juga modus penipuan yang cukup populer di kalangan masyarakat, dimana pelaku mengatasnamakan </span><span style="font-size: 17px;"><i>call center</i></span><span style="font-size: 17px;"> operator telekomunikasi, bank, aplikasi belanja online, dan lain sebagainya. </span> <span style="font-size: 17px;">Pelaku memberitahu kepada korban bahwa korban mendapatkan hadiah, tetapi dengan syarat wajib mentransfer sejumlah uang kepada si pelaku agar hadiah bisa dikirimkan.</span> <span style="font-size: 17px;">Maraknya modus penipuan tersebut membuat Telkomsel mengimbau masyarakat atau pelanggan waspada terhadap penipuan melalui aplikasi chatting.</span> <span style="font-size: 17px;">General Manager Consumer Sales Telkomsel Region Sulawesi, Andri Kurniawan mengatakan, saat ini ada </span><span style="font-size: 17px;">modus penipuan dengan metode yang cukup baru, dimana pelaku mengirimkan tautan atau </span><span style="font-size: 17px;"><i>link</i></span><span style="font-size: 17px;"> hadiah kepada korban melalui aplikasi </span><span style="font-size: 17px;"><i>chatting</i></span><span style="font-size: 17px;"> seperti WhatsApp, Telegram, LINE, SMS, dan sebagainya. </span> <span style="font-size: 17px;">"Kemudian korban akan mengklik tautan tersebut yang mengarah ke situs website palsu. Selanjutnya, data-data pribadi korban bisa diambil oleh si pelaku dan yang paling parah, uang di dalam rekening korban bisa dikuras oleh si pelaku. Hal ini yang tidak diinginkan terjadi di pelanggan," kata Andri melalui rilis persnya, Kamis 16 Maret 2023.</span> <span style="font-size: 17px;">Menurutnya, m</span><span style="font-size: 17px;">odus penipuan tersebut dinamakan </span><span style="font-size: 17px;"><i>phising</i></span><span style="font-size: 17px;"> yang merupakan salah satu jenis kejahatan online. Pelaku bertujuan untuk mendapatkan informasi data pribadi seperti nama, usia, alamat, akun, </span><span style="font-size: 17px;"><i>password</i></span><span style="font-size: 17px;">, hingga data perbankan.</span> <span style="font-size: 17px;">Data pribadi ini nanti bisa disalahgunakan oleh si pelaku atau dijual ke pihak lain untuk tindakan yang tidak bertanggung jawab.</span> <span style="font-size: 17px;">“Untuk itu kami mengimbau pelanggan waspada. Cek kembali validitas sumber informasinya dan jangan asal klik link.</span><b> </b><span style="font-size: 17px;">Kemudian jangan pernah membagikan kode </span><span style="font-size: 17px;"><i>password</i></span><span style="font-size: 17px;"> sekali pakai, pin, atau magic link kepada pihak yang tidak dikenal, karena itu semua sifatnya rahasia," ujar Andri.</span> <span style="font-size: 17px;">Ia mengatakan, Telkomsel tidak pernah memungut biaya apa pun kepada pelanggan yang berhak mendapatkan hadiah secara resmi. Baik itu untuk pembayaran pajak hadiah, biaya administrasi, atau biaya lainnya. </span> <span style="font-size: 17px;">Pelanggan dapat melaporkan indikasi adanya penipuan melalui layanan pengaduan secara gratis dengan cara ketik Penipuan#nomor HP penipu# Isi sms penipuan dan kirim melalui ke 1166.</span> <span style="font-size: 17px;">“Atau dapat konfirmasi ke call center 188 atau mengunjungi GraPARI terdekat. Jangan mudah percaya untuk memberikan uang kepada pihak yang mengatasnamakan Telkomsel dengan iming-iming hadiah atau alasan apapun,” Andri memungkas.</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Penulis: Yeni Marinda</span></strong><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_230316_105832_343.sdocx--> <strong><span style="font-size: 17px;">Jangan lewatkan video populer:</span></strong> https://youtu.be/FI3dwui9E4s
Discussion about this post