Bahkan mereka dengan tegas menyatakan siap mundur dari kepengurusan Partai berlambang Bintang Mercy jika Kemenkumham RI mengesahkan AHY kembali menahkodai Demokrat.
Namun sebaliknya, kata dia, apabila Kemenkumham RI mengesahkan hasil KLB yakni Moeldoko yang ditetapkan menjadi Ketum, maka kubu Moeldoko tetap membuka ruang kepada kader-kader PD yang hari ini tidak sejalan.
“Misalkan nantinya pak Moeldoko disahkan sebagai Ketum, mari kita bersama-sama besarkan partai. Kalau tidak ingin bergabung, itu hak politik masing-masing kader. Kita mau Demokrat kembali berjaya demi cita-cita yang mulia, yaitu mensejahterakan rakyat dan kadernya,” ungkap Maya saat Konferensi pers disalah rumah makan disudut Kota Raha, Sabtu 13 Maret 2021.
“Setelah mendengar berita kami terancam dipecat, DPP menyarankan agar segera gelar Konpers untuk saling mengingatkan antar kader partai, jika ada kekeliruan,” timpalnya.
Maya meminta kepada AJB agar menahan diri, sembari menunggu keputusan dari Kemenkumham RI. Pemecatan terhadap kader juga mesti melalui mekanisme yang benar dan sesuai AD/ART Partai.
“Kalau soal pecat memecat sebaiknya AJB tahan diri dulu lah. Setelah ditetapkannya pak Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) PD berarti terjadi demisioner. Jadi kita sabar menunggu keputusan Kemenkumham,” pinta Bendahara DPC Demokrat Muna itu.
“Mari kita bersama-sama membangun Demokrat yang demokratis dan menjunjung tinggi asas keterbukaan, kesampingkan dulu kepentingan-kepentingan pribadi,” tutup wanita berhijab itu.
Penulis: Sudirman Behima
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post