The Rain sudah merekam karya sendiri sejak awal dibentuk. Setelah cukup matang di skema lokal Yogyakarta lewat demo lagu yang diputar di beberapa radio dan mengisi berbagai panggung musik, The Rain mendapatkan kontrak rekaman album dengan major label. Lima album studio dirilis The Rain, hingga akhirnya mereka menempuh jalur independen dengan bendera Heavy Rain Records sejak tahun 2013 hingga saat ini.
Sejak tiga tahun lalu, The Rain secara rutin menggelar konser tahunan setiap Desember. Dimulai dari Konser Bioskop Hujan di momen ulang tahun The Rain ke-17 pada Desember 2018.
“Sebuah konsep yang ambisius saat itu, Kami menggelar konser tunggal di dalam gedung bioskop, dengan memaksimalkan unsur audio visual yang ada di sana. Tiket konser tersebut terjual habis sebulan sebelum hari H,” ujar Iwan.
Setahun kemudian, The Rain menggelar Konser Nyore bareng The Rain. Berangkat dari salah satu konten reguler The Rain di YouTube, di mana The Rain genjrengan di sore hari. Konser Nyore bareng The Rain dilaksanakan di atas rooftop sebuah gedung. Tiketnya kembali terjual habis.
Tahun lalu, pandemi sudah melanda, dan The Rain tetap menggelar konser dengan judul Konser dari Jauh. Digelar secara streaming, The Rain menggelar pertunjukan tersebut di alam terbuka, jauh dari pusat kota.
Tahun ini, meski masih dalam kondisi pandemi, The Rain memutuskan untuk tetap menggelar ritual konser tahunan, namun dengan konsep intimate gig. Lebih sederhana, dengan kapasitas penonton yang terbatas.
Lewat pertunjukan ini, The Rain sekaligus memperkenalkan single terbaru mereka berjudul Terjebak Bersama yang ditulis khusus untuk momen ulang tahun The Rain ke-20. Dan sebuah kue ulang tahun berbentuk semua personil The Rain yang sedang menaiki balon udara pun, hadir ditengah-tengah acara untuk The Rain, diiringi nyanyian Selamat Ulang Tahun yang dikumandangkan oleh semua penonton yang hadir sore itu.
Discussion about this post