Sepuluh lagu di album “Berang Dualima” ini memiliki karakter musik yang menarik dengan tema-tema yang cukup relevan untuk menuju usia dewasa muda di pertengahan 20-an.
Mereka berhasil mengemas rasa-rasa yang amat familiar seperti kesedihan, kehilangan, kekhawatiran akan masa depan, hingga kerinduan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang terdengar sederhana tapi tidak norak.
Hal yang sepertinya butuh tenaga dan usaha ekstra di era globalisasi yang apa-apa kebanyakan memakai bahasa Inggris ini.
“Album “Berang Dualima” sebuah mahakarya paling jujur dari segi materi dan lirik, bertahan di situasi pandemi, gesekan sosial, pertemanan, cinta, hingga ditinggal orang yang melahirkan saya di umur 25 tahun,” kata Angga Bahari, bassist dari The Sams.
Discussion about this post