PENASULTRA.ID, MAKASSAR – Jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, berbagai partai politik (parpol) mulai melakukan penjaringan siapa tokoh-tokoh nasional yang nantinya bakal digadang-gadang menjadi calon presiden dan wakil presiden untuk diusung.
Salah satu tokoh muda dari Indonesia Timur yang diperebutkan beberapa partai untuk dicalonkan adalah Andi Amran Sulaiman (AAS).
Hingga saat ini, tercatat, ada tiga partai yang sudah terang-terangan menyebutkan nama AAS sebagai calon pemimpin nasional yang sangat potensial ke depan.
Partai-partai tersebut antara lain, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazinul Fawaid sosok eks Menteri Pertanian periode 2014-2019 itu cocok dipasangkan dengan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar untuk bertarung pada Pilpres 2024.
Usulan tersebut sebelumnya disuarakan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Sulawesi Selatan (Sulsel). DPW PKB Sulsel ingin menduetkan AAS dengan Muhaimin Iskandar.
Jazilul mengatakan, AAS merupakan sosok pekerja keras yang berhasil meraih kesuksesan dari bawah.
“Beliau tidak aktif di politik dalam artian partai politik, tapi karya beliau luar biasa. Kami dari PKB mengapresiasi Pak Amran. Tentu kami berharap Pak Amran bersama-sama PKB, meskipun hanya saling sharing, diskusi. Secara pribadi dengan saya sangat baik hubungannya,” kata Jazilul pada awak media, Jumat 29 Oktober 2021 lalu.
Menurutnya, Amran bisa berjuang bersama-sama dengan PKB untuk masa depan bangsa. Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, secara pribadi dirinya juga ikut mendorong dan setuju dengan wacana yang dimunculkan DPW PKB Sulsel tersebut.
“Secara pribadi sebagai teman, saya ikut mendorong dan saya setuju. Memang tokoh Indonesia timur hari ini itu Pak Amran, dan lebih bagus lagi kalau bersama Pak Muhaimin,” tuturnya.
Pria yang disapa Gus Jazil ini menyampaikan sejumlah alasan mengapa Amran cocok dipasangkan dengan Muhaimin. Pertama, Indonesia ke depan butuh harapan baru, tokoh-tokoh muda yang energik.
“Nah ini dua-duanya orang energik untuk sebuah perubahan. Saya setuju sebagai Wakil Ketua Umum PKB,” tegasnya.
Selain itu, Gus Jazil menganggap, Amran juga dinilai sudah menunjukkan kinerja yang cukup baik dan tidak mementingkan kepentingan pribadinya ketika menjabat sebagai Menteri Pertanian dalam kabinet Jokowi-Jusuf Kalla 2014-2019.
Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan juga telah menjaring nama-nama figur bakal calon presiden dan figur bakal calon wakil presiden di tingkat kabupaten/kota.
Aspirasi itu dijaring melalui rakerda kerja daerah (rakerda) DPD PAN 24 kabupaten/kota.
Yang menarik nama AAS mencuat dalam penjaringan tersebut. Tercatat ada 16 DPD PAN mengusulkan nama AAS.
Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi Djamal menilai, tokoh-tokoh Sulsel harus menunjukkan kualitas kepemimpinan di kepemimpinan nasional jika ingin mengikuti jejak Jusuf Kalla (JK).
“Menurut saya, Pak JK jadi wapres dua periode itu bukan karena beliau orang Bugis, tapi beliau punya ketokohan nasional. Sosok Pak JK dikenal bangsa sebagai tokoh perdamaian, sehingga dibutuhkan di level nasional, Aceh butuh Pak JK,” kata Kahfi ditanya peluang tokoh Indonesia Timur.
Untuk itu Kahfi mendorong tokoh-tokoh Sulsel mengikuti jejak JK membuktikan kualitas kepemimpinan kepada bangsa Indonesia.
Demikian pula dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Disebutkan bahwa PKS se Sulawesi sepakat mendorong AAS dan Dr. Salim Ketua Majelis Syuro PKS yang merupakan ketua tertinggi dalam struktur PKS menjadi Capres.
Hal ini terungkap saat Ketua DPP PKS bidang Pembinaan Wilayah (BP) Sulawesi Surya Darma usai mengikuti Rapimnas PKS di Jakarta.
Discussion about this post