PENASULTRA.ID, JAKARTA – Tim Ekspedisi Gunung Kerinci Elpala SMA 68 akhirnya tiba di puncak setinggi 3.805 meter di atas permukaan laut pagi, Minggu 30 Juni 2024 setelah melakukan pendakian selama kurang lebih 3 jam dari Shelter 3.
Pendakian ini menjadi pencapaian yang luar biasa bagi para siswa, yang telah mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk menghadapi tantangan alam.
Para pendaki tiba di Shelter 3, Sabtu (29/6) sore dan bermalam agar dapat melakukan summit atack yang dimulai dini hari. Mereka melanjutkan perjalanan menuju puncak dengan semangat tinggi dan persiapan matang.
Ekspedisi Kerinci dipimpin Taufan Novriyanda, seorang pendaki berpengalaman dari Mapala UI dan anggota Elpala SMA 68, ekspedisi ini berlangsung lancar. Taufan, dengan pengalamannya yang luas dalam dunia pendakian, memastikan bahwa setiap anggota tim berada dalam kondisi terbaik dan siap menghadapi segala kemungkinan.
“Kekompakan dan semangat tim dalam pendakian menjadi salah satu kunci keberhasilan pendakian ini,” kata Taufan dalam keterangannya, Senin 1 Juli 2024.
Sebelum mencapai puncak, anggota ekspedisi melakukan revitalisasi prasasti Yudha Sentika, sebuah penghormatan untuk anggota Elpala SMA 68 yang hilang pada 23 Juni 1990 silam.
Prasasti ini terletak di jalur pendakian dan menjadi simbol pengorbanan serta semangat juang anggota Elpala yang telah mendahului mereka. Kegiatan revitalisasi ini dilakukan dengan penuh khidmat dan dedikasi, mengingat jasa-jasa Yudha Sentika dalam komunitas Elpala.
“Revitalisasi prasasti ini bukan hanya sekadar kegiatan fisik, tetapi juga merupakan momen refleksi bagi para anggota Elpala,” kata Daron A.A Rahardianto, guru SMA 68 yang ikut serta dalam pendakian.
Dalam kesempatan itu, mereka merenungkan nilai-nilai keberanian, pengorbanan, dan solidaritas yang telah diwariskan oleh Yudha Sentika. Momen ini menjadi sangat emosional dan mendalam, mengingatkan mereka akan pentingnya menjaga warisan dan semangat juang komunitas.
Selain revitalisasi prasasti, tim pendakian ini juga memproduksi sebuah film dokumenter. Proyek ini disutradarai Eka Bama Putra, dengan Indira Sarasvati sebagai produser, dan Dar Edi Yoga bertindak sebagai eksekutif produser.
Dokumenter ini bertujuan untuk mengabadikan momen-momen penting selama pendakian dan menggambarkan semangat serta perjuangan para anggota Elpala dalam menggapai puncak tertinggi di Sumatra.
Discussion about this post