“Revitalisasi prasasti ini bukan hanya sekadar kegiatan fisik, tetapi juga merupakan momen refleksi bagi para anggota Elpala,” kata Daron A.A Rahardianto, guru SMA 68 yang ikut serta dalam pendakian.
Dalam kesempatan itu, mereka merenungkan nilai-nilai keberanian, pengorbanan, dan solidaritas yang telah diwariskan oleh Yudha Sentika. Momen ini menjadi sangat emosional dan mendalam, mengingatkan mereka akan pentingnya menjaga warisan dan semangat juang komunitas.
Selain revitalisasi prasasti, tim pendakian ini juga memproduksi sebuah film dokumenter. Proyek ini disutradarai Eka Bama Putra, dengan Indira Sarasvati sebagai produser, dan Dar Edi Yoga bertindak sebagai eksekutif produser.
Dokumenter ini bertujuan untuk mengabadikan momen-momen penting selama pendakian dan menggambarkan semangat serta perjuangan para anggota Elpala dalam menggapai puncak tertinggi di Sumatra.
Proses pembuatan dokumenter ini melibatkan banyak tantangan teknis dan logistik. Tim produksi harus bekerja dalam kondisi cuaca yang tidak menentu dan medan yang berat. Namun, dengan kerjasama yang solid dan semangat yang tinggi, mereka berhasil mengabadikan momen-momen epik pendakian ini.
Dokumenter ini diharapkan dapat menginspirasi banyak orang dan memberikan gambaran yang jelas tentang dedikasi para anggota Elpala.
Para pendaki yang ikut dalam ekspedisi ini, selain dari Elpala, turut serta kru film, mahasiswa dari Universitas Kehutanan Bengkulu, SMK Kehutanan Pekanbaru, pihak TNKS yang dipimpin Dr Suharno, Kabid Teknis BBTNKS, dan sejumlah wartawan.
Discussion about this post