“Karena sudah pernah kejadian ada yang melanggar, tiba-tiba hilang. Dua hari kemudian ditemukan jenazahnya,” ucap Irvan.
Menurut cerita masyarakat, sambung Irvan, di pulau tersebut dulu terdapat kerajaan dan pernah terjadi pembantaian besar yang dilakukan satu orang atas dasar balas dendam karena ayahnya dibunuh di Pulau Ndana.
Peristiwa itu, disebut terjadi di pinggir danau ini. Lantaran itu pula, danau ini diberi nama Danau Merah dan airnya juga warna kemerahan.
Bagi pengunjung dari Pos Oeseli Rote yang ingin ke Pulau Ndana, para nelayan setempat menyediakan perahu untuk disewa yang bisa diisi 8-10 orang dengan lama perjalanan sekitar 45 menit.
“Perbatasan antar negara ini harus jelas dan ketat. Kami juga harus berhati-hati dalam mengemban tugas negara ini,” tandas Irvan.
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post