“Baju biru dibeli Rhoma Irama, kalau ada yang baru jangan lupakan yang lama,” celetuk ibu-ibu lainnya disambut tawa rombongan.
Lurah Palangga Optimis 70 Persen Vaksinasi Covid-19 Tercapai https://t.co/TpfpQ4XEIb
— Penasultra.id (@penasultra_id) December 22, 2021
Sambil mencicipi buah dan jajanan lokal dari acil-acil penjual, banyak momen yang diabadikan. Bahkan salah satu anggota Tim JKW PWI, Yanni berkesempatan menumpang salah satu jukung untuk merasakan sensasinya.
“Ini momen langka, tidak ada di tempat lain. Ini hanya bisa ditemui disini, jadi sangat sayang jika dilewatkan begitu saja,” ucap Yani.
Meski memiliki beberapa catatan, mereka berharap kearifan lokal seperti ini harus terus dipertahankan. Kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan di sini. Jangan sampai kearifan lokal yang telah mendunia ini hilang akibat digerus jaman.
Ketua PWI Provinsi Kalsel, Zainal Helmie yang mendampingi Tim JKW PWI menjelaskan keberadaan pasar terapung ini sudah ada sejak jaman Kerajaan Banjar.
Tambah dia, keberadaan pasar terapung adalah refleksi dari kehidupan masyarakat Banjar yang hidup berdampingan dengan sungai.
Discussion about this post