Ketua PWI Provinsi Kalsel, Zainal Helmie yang mendampingi Tim JKW PWI menjelaskan keberadaan pasar terapung ini sudah ada sejak jaman Kerajaan Banjar.
Tambah dia, keberadaan pasar terapung adalah refleksi dari kehidupan masyarakat Banjar yang hidup berdampingan dengan sungai.
“Sejak dulu masyarakat Banjar hidup berdampingan dengan sungai. Banyak kegiatan masyarakat yang bergantung dengan sungai. Itulah menyebabkan Banjarmasin bergelar Kota Seribu Sungai. Di kota ini banyak ditemukan anak-anak sungai,” ucap Helmie.
Ia berharap kehadiran Tim JKW PWI dapat membantu promosi pariwisata di daerah ini.
Selain mengunjungi Pasar Terapung Lok Baintan, mereka juga sempat mencicipi kuliner khas setempat, yakni Soto Banjar Bang Amat yang berada di tepian Sungai Martapura kawasan Jalan Banua Anyar Kecamatan Banjarmasin Timur.
Kemudian mereka menyambangi salah satu masjid tertua di Banjarmasin, yakni Masjid Sultan Suriansyah yang berada di kawasan Jalan Pangeran Kelurahan Kuin Selatan.
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
https://youtu.be/_giIl2XcPu0
Discussion about this post