Tebalnya awan yang menyelimuti punggung gunung Kerinci hingga ke puncak, sempat membuat tim khawatir.
“Apalagi, sampe jam 5 sore ini kami belum menerima kabar apapun dari Yanni. Padahal, Yanni sudah dibekali alat komunikasi telpon satelit untuk memberikan informasi apapun tentang pendakiannya,” kata Indrawan Ibonk melalui rilis persnya, Kamis 11 November 2021.
View this post on Instagram
Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh anggota tim yang lain di penginapan Nayla Homestay dari di kaki gunung Kerinci.
“Kegiatan kami hanya berkutat seputar pengolahan data-data yang akan digunakan sebagai bahan tulisan, foto dan vidio selama perjalanan motoran,” ujar Agus ’Blues’ Asianto selaku Road Captain.
Tepat pukul 19.00 WIB, tim sempat disambangi oleh pengurus PWI Kerinci yang diwakili oleh Ady, Jony dan Dedi
“kehadiran rekan-rekan wartawan lokal dari PWI Kerinci ini menjadi penghiburan bagi kami yang belum menerima kabar apapun tentang pendakian Yanni. Kami juga banyak berbincang soal kisah perjalanan tim mulai dari pelepasan hingga seputaran kegiatan kunjungan ke wilayah Provinsi yang kami lalui,” Ibonk menambahkan.
Ia sempat menyampaikan kekhawatiran tim yang belum menerima kabar dari Yanni tentang pendakiannya yang dimulai sejak pagi hari itu.
Kumpulan awan yang menggelayut dipunggung hingga puncak gunung memang menutup tebal dan mulai menampakkan tanda-tanda akan turun hujan.
Discussion about this post