Sesuai laporan yang disusun oleh Google dan Temasek, tambah Tina Nur Alam, menunjukkan layanan perjalanan online, yakni pemesanan liburan, hotel dan penerbangan di Indonesia pada tahun 2020 mengalami penurunan drastis jika dibanding tahun sebelumnya (2019).
Namun, disebutkan 75 persen konsumen Indonesia ingin kembali berlibur jika situasi sudah memungkinkan dengan kesehatan dan kemanan yang menjadi hal paling utama dibanding fleksibiliti pemesanan maupun penawaran.
“Artinya kita harus siap terima wisatawan dengan memiliki sertifikasi CHSE,” ungkap istri mantan Gubernur Sultra ini.
Selain pentingnya CHSE, pihaknya juga mendorong agar industri pariwisata dapat serius dalam pengelolaan branding destinasi pariwisata via digital khususnya media sosial.
“Karena kalau kita bicara masa depan, tentu bicara milenial ini pasar potensial pariwisata kita ke depan. Olehnya pariwisata harus berbenah agar semakin dekat dengan generasi milenial yang interaktif dan dekat dengan dunia digital,” tutupnya.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post