PENASULTRA.ID, KENDARI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Komisi X dapil Sulawesi Tenggara (Sultra), Tina Nur Alam (NA) menyebut, sertifikasi CHSE (clean, healty, safety, environment) penting dimiliki oleh destinasi dan industri pariwisata.
Hal tersebut diungkapkan Tina Nur Alam saat membuka acara bimbingan teknis (bimtek) sinkronisasi adaptasi kebiasaan baru promosi pariwisata dan ekonomi kreatif di pasar Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika atau Bimtek CHSE Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) di salah satu hotel di Kendari, Selasa 1 Desember 2020.
Memasuki kebiasaan baru (new normal) ditengah pandemi Covid-19, kata Tina Nur Alam, setiap destinasi dan industri pariwisata harus mengedepankan kesehatan dan keamanan lewat sertifikasi CHSE untuk memastikan keamanan wisatawan.
“Karena CHSE menjadi poin utama yang dipertimbangkan wisatawan,” kata Istri Mantan Gubernur Sultra tersebut.
Menurutnya, dari sisi ekonomi, pariwisata dalam beberapa tahun terakhir memberikan kontribusi besar bagi pendapatan negara. Akan tetapi, saat pandemi Covid-19, pariwisata terkesan mati suri.
View this post on Instagram
Sejak pandemi Covid-19, 385 karyawan dirumahkan, 624 unit usaha pariwisata tidak beroperasi, 344 pelaku usaha ekonomi kreatif tidak berproduksi, enam event dibatalkan serta 27 objek wisata ditutup sementara.
“Data ini menunjukkan dampak sangat besar dari Pandemi Covid-19,” terang Tina Nur Alam.
Discussion about this post