<span style="font-size: 17px;"><strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - </span><span style="font-size: 17px;">Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus memberikan pemahaman terkait perlunya menjaga suatu daya tarik wisata.</span> <span style="font-size: 17px;">Olehnya, bersama Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Tina Nur Alam, Kemenparekraf mengadakan Bimbingan teknis (Bimtek) bertema pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan sadar wisata </span><span style="font-size: 17px;">disalah satu Hotel di Kendari, Kamis 11 Mei 2023. </span> <span style="font-size: 17px;">Bimtek ini menghadirkan </span><span style="font-size: 17px;">Teguh Tri Widodo</span><b> </b><span style="font-size: 17px;">yang mewakili Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf.</span> <span style="font-size: 17px;">Komisi X DPR RI, Tina Nur Alam mengatakan, p</span><span style="font-size: 17px;">otensi pariwisata di Sultra telah berkembang menjadi sektor yang potensial selain sektor pertambangan. Terdapat 1.026 daya tarik wisata alam, 881 wisata budaya dan 104 wisata buatan. </span> <span style="font-size: 17px;">Wakatobi salah satu destinasi wisata Sultra yang termasuk dalam 10 destinasi prioritas nasional indonesia. </span> <span style="font-size: 17px;">"Belum lagi dalam dua tahun terakhir ini, beberapa desa wisata kita yang sudah mendapat anugrah desa wisata indonesia atau ADWI," kata Tina.</span> <span style="font-size: 17px;">Menurutnya, semua potensi ini akan berkembang apabila pengelolaannya dilakukan dengan serius yang melibatkan berbagai stakeholder terkait, karena pengembangan pariwisata merupakan hasil keberlanjutan jangka panjang dengan perencanaan dan dukungan dari semua pihak. </span> <span style="font-size: 17px;">"Saya terkadang sedih dan prihatin melihat masih banyak perilaku masyarakat sekitar tempat wisata dan para wisatawan yang melakukan berbagai tindakan tak bertanggung jawab, tanpa mereka sadari, tindakan itu berdampak pada citra negatif dan kondisi alam atau tempat wisata yang mereka sambangi," ujar Tina.</span> <span style="font-size: 17px;">Olehnya, kata Tina, perlu diterapkannya pembinaan atau gerakan sadar wisata dengan mulai menjaga kebersihan di sekitar wisata hingga tak menjadikan destinasi wisata sebagai tempat untuk melakukan hal-hal yang melanggar norma atau aturan yang ada di masyarakat.</span> <span style="font-size: 17px;">Promosi terhadap persoalan dan upaya peningkatan dan pembinaan sadar wisata harus dilakukan secara masif dan melahirkan sebuah gerakan bersama dan tanggung jawab bersama.</span> <span style="font-size: 17px;">"Selain persoalan akses dan infrastruktur maka yang tak kalah pentingnya juga adalah upaya membangun kesadaran perilaku kepariwisataan kita hari ini. Kesadaran wisata harus digaungkan menjadi masalah milik kita bersama, bukan masalah yang hanya dikelola oleh pemerintah, dan pelaku kepariwisataan. Itu tidak cukup," Tina menambahkan. </span> <span style="font-size: 17px;">Ia </span><span style="font-size: 17px;">berharap kegiatan ini mampu menjadi instrumen untuk kembali membangun gerakan sadar wisata, secara sinergis dan kolaboratif bagi kemajuan destinasi wisata Sultra di masa yang akan datang. </span> <strong><span style="font-size: 17px;">Penulis: Yeni Marinda</span></strong> <!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_230511_200711_623.sdocx--> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/w40sGU0Z_rM
Discussion about this post