PENASULTRA.ID, LOMBOK – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar kegiatan sosialisasi sadar wisata. Kegiatan itu merupakan bagian dari kampanye sadar wisata yang akan berlangsung di 65 desa di enam Destinasi Prioritas Pariwisata (DPP) Indonesia.
Kegiatan sosialisasi tahap pertama di Lombok itu dilaksanakan dua hari bertempat di empat desa wisata, yakni Desa Wisata Kuta dan Desa Rembitan. Kemudian Desa Buwun Mas dan Desa Selong Belanak.
Kegiatan sosialisasi itu melibatkan narasumber kompeten di bidang terkait, seperti pengajar atau pelaku kepariwisataan dan hospitality. Sedangkan peserta meliputi kelompok masyarakat yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha atau bisnis pariwisata. Dan kelompok masyarakat secara tidak langsung mendukung kegiatan wisata, seperti tokoh masyarakat, mahasiswa, pelajar, pekerja formal.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi, mengatakan, kegiatan itu bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat desa wisata dalam pelayanan wisata. Serta pengembangan produk wisata secara inklusif dan terintegrasi dengan Kawasan Enam Destinasi Prioritas Pariwisata Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan. Sasarannya untuk peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat.
“Masyarakat yang sadar wisata nantinya diharapkan dapat memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai penting terkandung dalam Sapta Pesona yakni keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan. Aktualisasi nilai-nilai tersebut menjadi perilaku sehari-hari dalam melayani wisatawan sehingga menjadi pendukung tumbuhnya iklim kepariwisataan dan menjiwai nilai kearifan budaya lokal,” ungkap Florida Pardosi berdasarkan keterangan diterima Penasultra.id, Sabtu 12 Maret 2022.
Pemahaman sadar wisata diharapkan dapat membangun pola pikir masyarakat agar menjadi pemeran aktif dalam pengembangan pariwisata di daerahnya. Meningkatkan kesadaran dan praktik masyarakat desa tentang pentingnya Sapta Pesona, Pelayanan Prima, dan CHSE.
Selain itu, tambah Florida, meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam pengembangan potensi produk wisata melalui transformasi produk unggulan desa menjadi produk wisata, dengan pelatihan atau bimbingan dan aspek exploring, packaging.
“Pada akhirnya, masyarakat yang Sadar Wisata di samping sebagai tuan rumah yang baik, juga menjadi penggerak dan pelaku pengembangan destinasi pariwisata di desanya. Masyarakat dapat memperoleh manfaat dari kegiatan kepariwisataan dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Florida.
Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rinto Taufik Simbolon, menjelaskan sosialisasi akan dilaksanakan di enam DPP di Indonesia diharapkan dapat berkembang lebih maju sebagai destinasi wisata. Sehingga benar-benar menjadi mandiri yang melaksanakan kegiatan Sapta Pesona, Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE). Serta meningkatkan kompetensi layanan prima dari masyarakat.
Terkait pemilihan Mandalika sebagai lokasi pertama kegiatan sosialisasi, Rinto menyebut karena kawasan tersebut tengah menjadi ajang kegiatan internasional MotoGP Mandalika 2022. Sehingga masyarakat setempat dapat melayani tamu dari dalam maupun luar negeri dengan lebih optimal.
Discussion about this post