PENASULTRA.ID, MAKASSAR – Tiran Group, perusahaan raksasa milik Andi Amran Sulaiman (AAS) kembali membuat milestone. Group perusahaan yang kini dinahkodai HM. Sattar Taba itu membawahi 38 perusahaan akan menandatangani bersama kontrak jual beli listrik dengan PLN dan kontrak pembangunan smelter nikel. Penandatanganan dilakukan, Jumat 2 Juli 2021 di AAS Building.
Modal kepercayaan dan kerja keras adalah landasan filosofi perusahaan ini berdiri, sejak awal Tiran Group sudah konsentrasi pada pengembangan bisnis dan proyek dengan pola sedekah.
“Kami menilai bahwa pekerjaan itu untuk kerja-kerja kemanusiaan sehingga hasilnya jangan dinikmati oleh segelintir saja, tapi semakin banyak yang menikmati akan semakin berkah. Etos kerja dilandasi dengan kejujuran, serta menjadikan kerja sebagai ibadah merupakan motivasi bagi seluruh karyawan Tiran Group,” kata Dirut Tiran Group HM. Sattar Taba.
Menurut Sattar, inilah yang membuat Tiran Group berhasil dan tegak menegakkan panji ekonomi secara mandiri.
Menurutnya, Tiran Group akan melakukan investasi besar-besaran dalam suatu kawasan industri berbasis Smelter nikel. Sebagai tahap pertama, perusahaan rising star yang sedang tumbuh pesat di wilayah timur Indonesia ini akan menandatangani kontrak pembangunan satu dari empat line Smelter senilai Rp 4,9 triliun antara PT. Andi Nurhadi Mandiri (ANDM) dengan Tonghua Jianxin Technology Co. Ltd.
Tidak hanya itu, akan dilakukan penandatanganan pembangunan satu line Smelter senilai Rp1,8 triliun. Di dalamnya termasuk investasi untuk pembangunan sarana dan prasarana pendukung seperti water treatment, perkantoran dan pemondokan, gardu induk, serta fasilitas pendukung lainnya. empat line Smelter tersebut akan menduduki lahan sekitar 50 Ha.
“Masa depan smelter tersebut sangat cerah. Bijih nikel (ore) untuk smelter didukung oleh perusahaan tambang sendiri. Perusahaan tambang yang berjarak sekitar 30 km dari lokasi smelter ini sudah beroperasi sejak lima tahun lalu dan diperkirakan bisa beroperasi selama 40 tahun. Dengan cadangan yang cukup untuk kebutuhan empat line smelter tersebut,” ujarnya.
Saat ini, tambah dia, operasi persiapan dan operasi tambang telah terdukung oleh peralatan berat dan dump truck sebanyak 208 unit dan akan ditambahkan dalam waktu segera menjadi 500 unit.
Lanjutnya, smelter nikel tersebut akan dibangun dalam suatu kawasan industri seluas 5.199 Ha yang juga akan dikelola oleh perusahaan dibawah kendali Tiran Group. Nantinya, PT Tiran Mineral, sebagai pengelola kawasan, akan mengundang para investor smelter nikel.
Ia menjelaskan, potensi investor smelter yang akan datang tentu besar dengan kawasan cukup luas. Saat ini seorang pengusaha besar di negeri ini sudah menyatakan niat nyata untuk membangun smelter nikel sebanyak 8 line.
Dukungan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pemasok tenaga listrik, juga nyata dan diabadikan dalam penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PT. Tiran Mineral dan PT PLN.
Dimana, PT. PLN akan membangun transmisi untuk pasokan listrik sebesar 50 MW ke PT. Tiran Mineral dengan biaya sambungan sekitar Rp 26 miliar. Untuk sambungan ini PT. PLN harus melakukan investasi sebesar Rp 798 miliar.
“Bahkan PT. PLN, berdasarkan hitungan kami, sudah merencanakan dalam RPJUTL untuk melakukan investasi dalam rangka mendukung industri Smelter senilai Rp 86 triliun,” ucapnya.
Masih kata Sattar, dukungan pemerintah dan masyarakat sangat nyata dalam rencana investasi ini. Kehadiran Duta Besar Indonesia untuk Cina, Djauhari Oratmangun, walau secara virtual, adalah bukti nyata dukungan negara.
“Duta Besar kita inilah berkomunikasi langsung dengan Chairman Tonghua, Dong Hong Wei, yang tadi menandatangani kontrak secara virtual dari Tonghua, dan disaksikan oleh Bruce Lan, Wakil Tonghua di Makassar. Kemudian Semangat Bupati Konawe Utara (Konut) bapak H. Ruksamin dan anggota Muspida Lainnya hadir on site di acara ini adalah bentuk dukungan tak terukur. Bupati Konut didampingi oleh beberapa tokoh penting dari masyarakat dan mahasiswa,” tuturnya.
Discussion about this post