<strong><a href="http://penasultra.id/" target="_blank" rel="noopener" data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://PENASULTRA.ID&source=gmail&ust=1614072928296000&usg=AFQjCNF30FgI4--UItBIHs-RK6HVLQ3x6A">PENASULTRA.ID</a>, WAKATOBI</strong> – Tokoh Masyarakat (Tomas) Kaledupa dari berbagai penjuru daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berdatangan mendukung pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi, H. Haliana-Ilmiati Daud di pulau Kaledupa. Setelah sederet nama tokoh masyarakat Kaledupa tersohor yang sudah lebih dulu berkampanye, kini giliran tokoh Kaledupa dari Kota Baubau, Jufri datang mengkampanyekan paslon berakronim HATI di Desa Sandi, Kecamatan Kaledupa Selatan, 21 Oktober 2020. Jufri mengaku datang jauh-jauh dari Baubau demi memenangkan pasangan nomor urut 2 tersebut yang sudah disepakati bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat Kaledupa lainnya. “Memenangkan paslon HATI di Pulau Kaledupa adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar, karena Kaledupa merupakan basis Ilmiati Daud,” kata Jufri. Menurutnya, mengganti Bupati Wakatobi merupakan satu-satunya cara untuk menyelamatkan Wakatobi dari ketertinggalan menuju perubahan masyarakat yang lebih sejahtera. “Kita ketahui bersama sejumlah janji politik dan komitmen pemimpin kita dalam empat tahun terakhir soal listrik 24 jam, tiga dokter ahli di setiap pulau, berkantor di setiap pulau serta sejumlah janji politik lainnya tidak satu pun yang terealisasi,” tegas Jufri. Ia menilai, manajemen kepemimpinan saat ini dikelolah hanya untuk kepentingan kelompok tertentu, Sehingga masyarakat tak jarang dikorbankan secara demokratis. Pemerintahan saat ini, kata Jufri, belum mampu memberikan kemerdekaan ekonomi, kesehatan dan pendidikan sebagai kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Wakatobi. Justru yang terjadi adalah ketidak adilan dalam pembangunan. Dimana pemerintah lebih fokus membangun Ibu Kota Wangi-wangi ketimbang Kaledupa, Tomia dan Binongko, akibatnya, pelayanan pemerintah terhadap masyarakat dirasakan lumpuh. “Untuk itu mari kita lakukan perubahan total. Masyarakat jangan memilih pemimpin yang mempunyai ciri-ciri khianat, bohong dan ingkar terhadap rakyatnya, karena tidak akan melahirkan pemimpin yang membelah kepentingan rakyat,” tutup Jufri. <strong>Penulis: Deni La Ode Bono</strong> <strong>Editor: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post