Diperkirakan, biaya operasi dan perawatan mencapai lebih dari Rp20 juta, sementara BPJS tidak mengkaver kasus pasien kriminal seperti ini.
“Kami bingung harus bagaimana. Bapak tidak bisa dioperasi kalau belum ada dana. Sampai sekarang masih menunggu bantuan,” ujar salah satu anggota keluarga Dedi.
Diketahui, Dedi Wahyudin menggantungkan hidup dari pekerjaannya sebagai sopir angkutan umum. Olehnya itu, Dedi berharap ada uluran tangan dari pemerintah maupun masyarakat.
“Saya cuma ingin sembuh. Saya mohon pemerintah bisa bantu karena saya juga tidak punya penghasilan lain. Anak-anak masih sekolah,” tutur Dedi dengan mata berkaca-kaca sembari merintih menahan rasa nyeri sakit.
Pihak kepolisian sendiri kini masih memburu pelaku yang diduga melarikan diri usai melakukan aksinya. Terkonfirmasi pihak kepolisian menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi ciri-ciri pelaku dan tengah melakukan pengejaran.
Hingga berita ini diturunkan, Dedi Wahyudin masih menunggu tindakan operasi yang tertunda karena kendala biaya. Keluarga besar berharap ada perhatian serius terhadap nasib sopir yang menjadi korban kejahatan di tengah perjuangannya mencari nafkah.
Penulis: Pyan
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post