“Konser musik merupakan sebuah event yang diminati oleh semua orang. Ini terlihat dari tingginya jumlah orang yang pernah dan berencana menghadiri konser musik. Walaupun karakteristik setiap penonton itu berbeda, baik dari sisi gender, usia, ataupun kelas sosial ekonomi; namun setiap segmen memiliki preferensi tersendiri tentang jenis dan tema konser musik. Sehingga tidak mengherankan bahwa semua event konser musik disambut dengan antusiasme yang tinggi dari calon penontonnya masing-masing,” tutur Head of Research Jakpat, Aska Primardi dalam keterangannya, Jumat 20 September 2024.
Ada sejumlah pertimbangan bagi concertgoer untuk datang ke konser musik. Musisi dan harga tiket adalah dua faktor terbanyak dengan persentase masing-masing 60% dan 59%. Waktu dan lokasi konser juga tak kalah penting sebagai alasan untuk pergi ke konser. Satu dari 5 orang tak masalah ke luar kota untuk menonton konser musik.
Dari segi keuangan, 29% concertgoer memiliki alokasi bujet untuk membeli tiket konser musik. Sementara, rata-rata biaya yang bersedia dikeluarkan adalah Rp666.684 untuk satu tiket konser musik.
Sepanjang 2024, tur “Sheila on 7 Tunggu Aku Di” menjadi konser solo musisi lokal yang paling banyak ditonton (40%). Lalu, untuk kategori internasional adalah Avenged Sevenfold: The Only Stop in Asia (14%) dan K-pop adalah NCT Dream World Tour: The Dream Show 3 (23%).
Perilaku Fan Musik
Sejumlah fan musik melakukan beberapa hal untuk mendukung musisi favorit mereka, seperti menonton konser idola secara langsung (27%), bergabung dalam komunitas penggemar/fanbase (18%), membeli barang dagangan/merchandise (16%), hingga ikut fan meeting atau meet and greet (7%).
Kaos merupakan merchandise musisi yang paling umum dikoleksi dengan persentase 62%, diikuti oleh jaket (42%) dan poster (41%). Hampir setengah dari penggemar wanita memiliki jaket dan 37% penggemar Gen Z memiliki photocard.
Discussion about this post