Dengan keputusan panitia yang dinilai merugikan klubnya, Marlin berencana mencari keadilan pada pengurus KONI Wakatobi yang belakangan diketahui sebagai inisiator kegiatan tersebut.
Sementara itu, Manager Waha United FC, Irsan Al Rahmat mengatakan, pihaknya tidak pernah memainkan pemain yang tidak terdaftar dalam DNP.
GF merupakan pemain yang tercatat dalam DNP yang pertama kali didaftarkan ke panitia. Namun, sebelum pembukaan WWP Cup dimulai yang bersangkutan berpamitan ke tim untuk bekerja di Kendari.
“Olehnya, official memasukan DNP kedua hasil perbaikan, yakni menggantikan GF dengan WC. Namun sebelum pembukaan WWP Cup GF dikabarkan akan ikut, maka kami membatalkan DNP kedua, kemudian memberlakukan DNP sebelumnya yang sudah pernah disetor pertama kali,” kata Irsan.
Keputusan panitia sudah adil untuk meloloskan klub yang dibesutnya karena yang menghentikan permainan bukan inisiatif panitia tetapi Barcelonga FC.
“Kemudian dalam sidang yang digelar panitia dengan menghadirkan kedua manager. Semua dugaan yang dilontarkan official Barcelonga FC diklarifikasi dengan menunjukan semua data pendukung yang disajikan officialnya,” Irsan memungkas.
Sayangnya belum ada klarifikasi dari pihak panitia. Dimana Ketua Panitia, Jayadin saat dihubungi via WhatsApp dan telepon beberapa kali tidak merespon.
Penulis: Deni La Ode Bono
Editor: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post