Alasannya, karena ada dua DNP yang disetor oleh pihak Waha United. Dimana nama GF ada pada salah satu DNP yang disetor Waha United.
Menanggapi hal tersebut, Marlin mengatakan, klarifikasi panitia justru menampakan keberpihakannya terhadap Waha United FC.
“Setelah kami teliti dua DNP itu, ada sejumlah kejanggalan. Di DNP pertama ada empat orang pemain yang menggunakan nomor punggung 00, termasuk GF. Faktanya GF menggunakan nomor punggung 19,” beber Marlin.
“Sementara DNP kedua hasil perbaikan yang tidak diakui panitia terdapat pemain yang sama menggunakan nama dan nomor punggung yang berbeda. Nomor punggung 19 dan 30 nampak sekali orangnya sama, tapi dikasih hitam putih supaya tidak kentara, seakan-akan orang yang beda,” Marlin menambahkan.
Dengan keputusan panitia yang dinilai merugikan klubnya, Marlin berencana mencari keadilan pada pengurus KONI Wakatobi yang belakangan diketahui sebagai inisiator kegiatan tersebut.
Sementara itu, Manager Waha United FC, Irsan Al Rahmat mengatakan, pihaknya tidak pernah memainkan pemain yang tidak terdaftar dalam DNP.
GF merupakan pemain yang tercatat dalam DNP yang pertama kali didaftarkan ke panitia. Namun, sebelum pembukaan WWP Cup dimulai yang bersangkutan berpamitan ke tim untuk bekerja di Kendari.
“Olehnya, official memasukan DNP kedua hasil perbaikan, yakni menggantikan GF dengan WC. Namun sebelum pembukaan WWP Cup GF dikabarkan akan ikut, maka kami membatalkan DNP kedua, kemudian memberlakukan DNP sebelumnya yang sudah pernah disetor pertama kali,” kata Irsan.
Discussion about this post