Eross ingin Sheila on 7 mencoba mengerjakan sesuatu yang di luar kebiasaan mereka.
“Eross pernah nyeletuk, ‘Yuk, rekaman yuk. Tapi rekaman yang besok ganti suasana lah’. Adam juga sempat usul, ‘Gimana kalau rekamannya tetap di Indonesia aja, tapi nyewa villa di mana gitu’,” papar Duta.
Namun ternyata opsi untuk rekaman di Eropa urung mereka realisasikan. Setelah melalui beberapa pertimbangan, akhirnya mereka mantap memilih Jepang untuk destinasi finishing produksi karya-karya baru mereka.
“Akhirnya kami memilih Sony Music Studios Japan. Pertimbangannya jelas karena biaya, jarak, dan effort lainnya. Dan untuk Eropa, saat itu kami rasa belum memungkinkan untuk Sheila on 7,” ujar Adam.
“Awalnya idenya memang kami rekaman single baru di Jepang. Cuma di tengah jalan, Duta justru memberi ide untuk melakukan proses mixing-mastering saja, rekamannya tetap dilakukan di Jogja,” kata Adam.
Alasan untuk merekam semua instrumen dan vocal di Jogja adalah untuk mempersingkat waktu produksi agar lebih efisien. Akhirnya proses mixing dikerjakan oleh Yuta Yoneyama dan mastering oleh Hidekazu Sakai di Sony Music Studios, Akasaka, Minato City, Tokyo.
“Yang membedakan secara signifikan menurut kami adalah mixing mastering-nya, karena itu kan berkaitan dengan taste si engineer. Makanya kami ingin coba pengalaman baru di sana,” tambah Adam.
Selain melakukan proses mixing-mastering, Sheila on 7 juga sekaligus melakukan rekaman live performance video dari beberapa lagu mereka di studio yang sama. Pengalaman itu diakui mereka sangat berkesan.
“Berasa beda aja, karena kalau take live kan emosinya sudah pasti lebih greget, sedangkan kalau tracking multitrack biasanya kan penuh kehati-hatian. Tracking live itu istilahnya ada sedikit cerobohnya, dan terkadang justru itu yang bikin suasananya jadi lebih hidup,” papar Adam.
“Satu hal lagi, suasana di Jepang yang menyenangkan adalah soal equipment-nya. Alat-alat di sana kan bener-bener jadi impian, dalam arti musisi kan selalu ingin melihat alat-alat studio di negara yang lebih maju. Nah, itu yang aku rasakan. Alat-alatnya sangat memungkinkan sekali buat kita melakukan tracking live yang nyaman dengan kualitas yang sudah pasti terjamin,” ujar Eross.
Duta juga menegaskan bahwa rilisnya ‘Memori Baik’ ini secara tidak langsung juga menjawab adanya sedikit anggapan, bahwa Sheila on 7 cukup nyaman mengandalkan karya-karya yang lama saja.
“Kenyataannya, selama ini terutama pada masa-masa di rumah kemarin itu, kita tetap menabung karya baru kok, dan proses kreatif kami akan selalu berjalan selama band ini masih ada. Semoga ‘Memori Baik’ ini akan jadi awal cerah bagi karya-karya baru Sheila on 7 lainnya di masa mendatang,” imbuh Duta.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post