<strong><a href="http://penasultra.id/" target="_blank" rel="noopener" data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://PENASULTRA.ID&source=gmail&ust=1615348044983000&usg=AFQjCNHDOjs5tP5nLHNJyirP6RMlFJvEew">PENASULTRA.ID</a>, KENDARI</strong> – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi resmi menutup V-MTQ ke XXVIII tingkat Provinsi Sultra secara virtual setelah berlangsung lima hari pelaksanaan MTQ, di Ruang Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur, Jumat 25 September 2020. Penutupan itu diikuti Sekda Sultra Nur Endang Abbas, jajaran Forkopimda Sultra, dan dihadiri secara virtual oleh seluruh bupati/walikota serta kafilah dari 17 kabupaten kota se Sultra. Dalam sambutannya, Gubernur Sultra H. Ali Mazi mengaku puas dengan pelaksanaannya. Karena V-MTQ Sultra ke XXVIII 2020 membawa perubahan terkait pelaksanaan kegiatan yang lebih efisien dan efektif, namun tetap menunjukkan hasil memuaskan. Kata dia, semua pihak di Indonesia telah mendengar mengenai metode pelaksanaan V-MTQ yang diakui baru pertama kalinya dilaksanakan di Indonesia oleh Sultra. "Inovasi ini jelas membanggakan dan memberi wajah baru untuk penyelenggaraan sejenis dimasa datang,” ungkap Ali Mazi. Ali Mazi mengucapkan selamat kepada para peserta yang memperoleh hasil terbaik pada ajang MTQ kali ini. Menurutnya, MTQ tidak hanya sekedar lomba meraih prestasi, lebih dari itu kegiatan ini merupakan sarana ibadah serta syiar dalam mengamalkan ajaran Alquran. Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sultra, Fesal Musaad mengatakan bahwa MTQ adalah wahana persaudaraan, wadah silahturahim bagi seluruh putra daerah Sultra yang selalu menginginkan kedamaian dan kerukunan. Sementara itu, Ketua Dewan Hakim V-MTQ ke XXVIII tingkat Sultra, KH. Mursyidin menyebut telah menghasilkan sejumlah qori/qoriah unggulan yang layak mewakili Sultra di ajang serupa di tingkat nasional dan internasional. Untuk diketahui, berdasarkan keputusan Dewan Hakim, ditetapkan kafilah yang masuk dalam peringkat 10 besar pada V-MTQ ke XXVIII Provinsi Sultra, Kabupaten Kolaka berhasil menjadi juara umum dengan perolehan medali sebanyak 17 emas, 6 perak, dan 2 perunggu. Diurutan kedua, Kota Kendari 5 emas, 7 perak dan 7 perunggu, dan di urutan ketiga Kabupaten Konawe Selatan 6 emas, 6 perak dan 4 perunggu. Kemudian, disusul Kabupaten Muna, Kolut, Kota Baubau, Bombana, Koltim, Busel, dan Kabupaten Buteng. <strong>Penulis: Basisa</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/5fZqqVwBV9Y
Discussion about this post