Usai semua siswa di tiap-tiap kelas telah berada di lapangan dalam lingkungan sekolah, setiap wali kelas mendata para siswanya dan melaporkan kepada kepala sekolah, jumlah dan keadaan siswa-siswanya.
Setalah rehat, pelatihan berlanjut hingga pukul 16.00 WIB dengan sesi khusus untuk 19 guru dan tenaga kependidikan. Mereka mendapatkan pelatihan tambahan tentang penanganan darurat medis (MFR) dan implementasi SPAB sesuai UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Permendikbud No. 33 Tahun 2019.
Kepala SD Negeri Ragunan 05 Pagi, Lilis Suryani mengapresiasi program ini.
“Alhamdulillah, siswa dan guru mendapatkan banyak ilmu baru. Kami menjadi lebih siap menghadapi bencana. Terima kasih kepada Tim UAR, selamat dan sukses,” ujarnya setelah selesai pelatihan.
Aji Sutjahjo, staf pengajar SDN Ragunan 05 Pagi yang menjadi ketua pelaksanaan pelatihan menambahkan bahwa pelatihan ini membuka wawasan peserta tentang pentingnya mitigasi bencana.
“Dengan pelatihan ini, kami semua menjadi lebih tahu bagaimana bertindak saat bencana terjadi dan insya Allah kami siap menerapkan pengetahuan ini di sekolah,” katanya.
Discussion about this post