PENASULTRAID, SUKABUMI – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi menyisakan duka mendalam. Ribuan warga terdampak, rumah hancur, dan korban jiwa berjatuhan.
Dalam upaya meringankan beban para korban, tim Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Wilayah Jawa Barat bergerak cepat memberikan bantuan sejak Kamis, 5 Desember 2024.
Tim yang beranggotakan lima orang: Ujang Jaelani, Riki Ridiansyah, Mad Soleh, Badrudin, dan Samsul Aripin, diterjunkan untuk menjalankan misi pencarian korban hilang, evakuasi, dan distribusi bantuan. Mereka juga aktif berkoordinasi dengan Basarnas, BNPB, BPBD, dan relawan lainnya demi memastikan operasi berlangsung efektif.
“Kami bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan keamanan dan kelancaran tugas di lapangan,” ujar Koordinator UAR, Iwan Dj dalam keterangannya, Minggu 8 Desember 2024.
Tim 1 (Ujang dan Riki) mendata dampak di Desa Karang Jaya, lokasi tanah longsor yang memakan korban dan merusak sejumlah rumah. Mereka mencatat 1 orang hilang, yaitu Ibu Emah (50 tahun), 16 KK (52 jiwa) mengungsi, 4 rumah rusak berat dan 12 rumah lainnya terancam.
Sementara itu, Tim 2 (Mad, Badrudin, dan Samsul) bertugas di Kecamatan Cikembar, lokasi tanah bergerak yang mengakibatkan 284 jiwa dari 99 KK mengungsi ke Posko Desa Cihonje. Sebagian besar rumah rusak berat atau terancam akibat pergeseran tanah.
Menurut laporan BPBD Kabupaten Sukabumi, hingga 7 Desember 2024, banjir bandang dan tanah longsor meluas hingga 39 kecamatan terdampak dan mengakibatkan 8 warga meninggal dunia dan 4 orang hilang. Kemudian, bencana hidrometeorologi juga mengakibatkan 3.153 KK atau 4.892 warga terdampak, 890 KK atau 2.859 jiwa lainnya terpaksa mengungsi dan 1.254 rumah rusak.
Bencana banjir, tanah longsor dan pergerakan tanah dipicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi selama dua hari pada Selasa dan Rabu (3-4/12). Beberapa sungai yang meluap merendam beberapa kecamatan dengan rata-rata ketinggian air mencapai 1 hingga 2 meter.
Discussion about this post