Pria yang karib disapa UB itu mengatakan, tindakan penghilang data-data ratusan honorer nakes sperti yang terjadi di Muna sangat tidak dibenarkan dan menurutnya itu tindakan yang memalukan.
“Kenapa biar data seperti ini kalian hilangkan, ada kepentingan apa, saya sudah yakin ada oknum yang menghilangkan data-data ini. Ada 426 yang dihilangkan kemudian memasukkan orang-orang baru, ini sungguh berbahaya,” terang UB.
“Karna itu saya meminta kepada semuanya harus bertanggung jawab, pemerintah daerah Kabupaten Muna harus bertanggung jawab. Jangan sampai lewat tanggal 20 Oktober 2024 tidak dapat diselesaikan, maka saya sendiri yang datang bersama-sama tenaga honorer melaporkan ini. Ini pidana murni,” ucap UB memungkasi.
Sementara itu, salah seorang honorer nakes Muna dalam orasinya mengatakan, sebanyak 426 orang yang mengabdi, datanya tiba-tiba saja hilang di Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI.
Untuk itu mereka meminta Pelaksana tugas (Plt) Kepala BKSDM Muna Asmadi Teno beserta operator menjelaskan apa sebab hilangnya data 426 nakes di BKN RI.
“Persoalan lulus atau tidak itu menjadi urusan kami kepada Tuhan Yang Maha Esa jadi berikan kami kesempatan kami untuk tes, jangan amputasi hak kami. Untuk itu kami meminta kepala BKD dan operator ketemu kami dan kasi penjelasan kepada kami kenapa data kami bisa hilang di BKN,” pinta wanita itu, dalam orasinya saat aksi damai di pelataran BKSDM Muna, pada Senin 14 Oktober 2024.
Discussion about this post