Semakin meningkatnya jumlah populasi manusia dan buaya dapat secara langsung menyebabkan terjadinya konflik. Manusia akan mencari lahan baru yang akan dijadikan sebagai tempat pemukiman. Namun tanpa disadari masuk dalam kawasan teritorial buaya. Hal yang sama juga terjadi pada buaya sebagai predator yang mendiami muara, seiring bertambahnya waktu tentu populasi buaya semakin tinggi. Bisa dibayangkan, pasti akan terjadi tumpang tindih habitat.
Perambahan hutan di muara sungai, menjadi kawasan pemukiman turut berdampak pada berkurangnya sumber makan alami buaya. Dampak yang terjadi adalah buaya akan masuk ke wilayah pemukiman warga. Seperti pernyataan Ilmuwan dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, Amir Hamidi, menengarai dua kemungkinan penyebab konflik manusia dengan buaya.
Pertama, populasi buaya meningkat. Kedua, populasi manusia meningkat. Dua kemungkinan ini mengakibatkan konflik buaya versus manusia tidak terelakkan.
Selanjutnya menurut Hellen Kurniati, Peneliti Utama Pusat Penelitian Biologi Lembaga Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan bahwa penyebab utama buaya menyerang manusia karena buaya kehilangan pakan alaminya, dikutip pada National Geographic Indonesia.
Ekologi dan Biologi Buaya Muara
Menurut Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono, “Jika melihat ekologi dari buaya muara, musim kawin biasanya terjadi saat musim hujan atau saat debit air di sungai tinggi. Namun kenaikan suhu udara (climate change) juga bisa merangsang buaya untuk reproduksi.
Menurutnya musim kawin terjadi di kedalaman sungai sehingga akan sangat jarang tampak oleh manusia. Meskipun namanya sebagai buaya muara, namun buaya jenis ini cenderung memilih area di pinggir sungai air tawar untuk meletakkan telurnya. Terutama di daerah rawa.
“Musim kawin biasa terjadi satu hingga dua bulan. Kemungkinan besar terjadi pada November sampai Desember. Setelah kawin, buaya betina akan memilih tempat bersarang dan membuat atau mengamankan teritorial sekitar sarang bersama-sama antara jantan dengan betina”.
Berdasarkan informasi di atas, musim kawin juga mampu menjadi faktor pemicu agresifitas buaya, sehingga beberapa jenis dari mereka akan menjadi lebih sensitif dan mudah menyerang.
Upaya Mengatasi Terjadinya Konflik
Discussion about this post