PENASULTRA.ID, BUTON – Samsung di tangan Samsul punya cerita yang berbeda.
Jika smartphone asal Korea Selatan itu hanya digunakan untuk berkomunikasi bagi generasi X (40 tahun ke atas), namun tidak dengan HP Samsung dalam genggaman Samsul.
Samsul merupakan pria pengepul hasil tangkapan nelayan (pembeli ikan) di Desa Boneatiro, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Meski masih belum mahir memainkan jempolnya di layar gadget yang tak begitu besar, pria berusia 45 tahun ini dengan sabar mencatat sesuatu di aplikasi OurFish.
Aplikasi pencatatan hasil tangkapan nelayan yang dihadirkan Rare bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sultra sejak 2019 itu diakui Samsul sangat membantunya dalam bekerja.
“Sebelum ada OurFish saya tak pernah mencatat hasil tangkapan setiap nelayan yang menjual ikan ke saya. Kami hanya beli dan jual kembali,” kata Samsul pada siang hari di sepertiga bulan September 2021 yang suhunya mencapai 33 derajat celcius.
Pria tiga anak ini menuturkan, butuh waktu dua minggu agar bisa lihai mengoperasikan OurFish yang telah diinstal dalam gawainya.
Lewat aplikasi itu, Samsul bisa mencatat jenis ikan, berat ikan, harga, alat tangkap yang digunakan, pendapatan hingga jumlah ikan yang ia perjualbelikan.
“Kami setiap hari menulis informasi seperti siapa nelayan yang masuk ke kita, berapa berat ikannya dan itu semua sudah tercatat di sistem,” beber Samsul.
Discussion about this post