“Dari data tersebut, DKP dapat mengambil keputusan, misalnya untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang ada di Kapontori saat ini, kondisinya semakin baik atau semakin menurun. Di perikanan, tidak mudah mengumpulkan data. Makanya jalan keluarnya menggunakan OurFish,” ujar Haris.
Setiap pengumpul biasanya bekerja dengan puluhan nelayan. Sehingga akan banyak data yang bisa dijangkau secara efisien.
“Kenapa pengumpul dan bukan nelayan, karena nelayan pekerjaan utamanya adalah menangkap ikan dan mungkin tidak akan fokus dalam pencatatan,” jelas Haris.
Program Manager Rare, Imanda Hikmat Pradana turut pula menambahkan. Kata dia, manfaat OurFish mungkin belum begitu dirasakan bagi nelayan dan pengepul.
“Sebab, faedah aplikasi ini baru terlihat dalam beberapa tahun ke depan,” tutur Imanda.
Mari kita lihat dua hingga tiga tahun kedepan jika digunakan secara kontinu, bisa jadi seperti yang dikatakan Imanda. Jadi cerita Samsung dan Samsul masih berlanjut.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video terbaru:
https://youtu.be/0W-wbOUeNCQ
Discussion about this post