PENASULTRA.ID, PAPUA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) akhirnya meningkatkan status operasi menjadi siaga tempur usai kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan penyerangan terhadap personel gabungan TNI-Polri pada saat mencari pilot Susi Air.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Selasa siang 18 April 2023 mengatakan untuk melawan kelompok kriminal bersenjata (KKB), pihaknya kini meningkatkan status operasi di Papua menjadi siaga tempur.
Peningkatan status operasi itu dilakukan setelah serangan yang dilakukan KKB terhadap pasukan TNI yang mencari pilot Susi Air, Philip Mehrtens. Pilot berkewarganegaraan Selandia Baru ini disandera oleh kelompok separatis di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, sejak 7 Februari lalu.
“Tentunya dengan kondisi seperti ini khususnya di daerah tertentu kami ubah menjadi operasi siaga tempur darat. Jadi ditingkatkan dari soft approach dengan menghadapi serangan yang seperti ini. Kami tingkatkan menjadi siaga tempur,” kata Yudo di Timika, Papua, Selasa 18 April 2023.
Menurut Yudo awalnya TNI berharap penyelamatan pilot Susi Air tersebut dilakukan tanpa adanya kekerasan, namun KKB justru menggencarkan serangan.
“Harapan kami dengan masyarakat di situ barangkali bisa dilaksanakan untuk komunikasi dan koordinasi supaya diserahkan mungkin tidak perlu dengan kekerasan. Harapannya seperti itu tapi ternyata di jalan diadang dan ditembaki,” ujarnya.
Pasukan tidak Ditambah
Meskipun telah meningkatkan status operasi siaga tempur. Namun TNI mengklaim tidak akan melakukan penambahan pasukan di Papua. TNI hanya akan melakukan rotasi pasukan terkait dengan situasi keamanan di Papua.
“Tidak ada. Saya kira tidak ada penambahan pasukan. Pasukan yang ada ini adalah rotasi. Pasukan ini yang termasuk sudah hampir setahun bertugas. Tentunya ini akan kami tarik dan rotasi pasukan yang baru,” ungkap Yudo.
Lebih jauh Yudo mengatakan operasi penyelamatan pilot Susi Air itu melibatkan 36 prajurit. Hingga laporan ini disampaikan, satu personil TNI diketahui gugur akibat serangan KKB akhir pekan lalu, yaitu Pratu Miftahul Arifin. Sementara itu empat prajurit TNI lainnya mengalami luka-luka karena ditembak dan jatuh saat berupaya menyelamatkan Miftahul Arifin, yang jatuh ke jurang setelah ditembak KKB.
“Ada tiga yang luka tembak dan satu luka karena terpeleset. Alhamdulillah kondisinya mereka sehat semuanya. Mereka masih sadar. Mudah-mudahan bisa pulih kembali,” jelas Yudo, seraya menambahkan empat personel lainnya masih belum diketahui keberadaannya.
“Yang belum terkonfirmasi sampai saat ini ada 4 personel. Saat ini masih kami cari, situasinya seperti itu. Saat ini kami konsentrasi untuk evakuasi yang meninggal. Karena yang meninggal terjatuh di jurang makanya kami usahakan untuk evakuasi,” ucap Yudo.
Selanjutnya TNI akan melakukan evaluasi terkait dengan operasi penyelamatan pilot Susi Air yang disandera KKB sejak Februari 2023.
“Dengan adanya seperti ini nanti akan menjadi evaluasi semuanya. Saya tidak bisa menentukan hari ini,” kata Yudo.
Discussion about this post