Memberi Nasihat
Kewajiban yang pertama adalah selalu memberikan nasihat, arahan dan pelajaran, sebagaimana yang dilakukan oleh Luqman kepada anaknya.
“Allah memberi pelajaran bagi kita para orang tua, bagaimana orang tua itu selalu berdialog dengan anaknya, selalu memberi nasihat dan pelajaran meskipun anak masih kecil. Luqman manasihatkan anaknya agar tidak melakukan kesyirikan,” ujar Ustaz Syaiful.
Kemudian, kata dia, Luqman mengajarkan anaknya agar selalu menjaga diri dan tidak melakukan pelanggaran karena merasa senantiasa diawasi oleh Allah.
“Itu semua terkait Aqidah. Kemudian Luqman mengajarkan akhlak kepada anaknya dengan tidak berlaku sombong. Ini akhlak yang sangat penting. Anak-anak diajarkan untuk tawadhu, tidak menyombongkan diri di hadapan teman-temannya, tidak membanggakan diri, dan tidak meremehkan serta tidak mengecilkan teman-temannya,” terang Ustaz Syaiful.
Dalam salah satu wasiat Luqman di surat itu juga mengajarkan anaknya untuk turut menyampaikan kebaikan kepada orang lain sembari bersabar.
Menjadi Teladan
Kewajiban yang kedua adalah memberi contoh. “Orang tua tidak hanya memberikan perintah, larangan, arahan, anjuran, tapi juga harus ada contoh. Karena orang tua harus menjadi qudwah (teladan),” tegas Ustaz Syaiful.
Ia mengungkapkan, di antara motivasi terbesar dalam diri seorang anak adalah ketika dia selalu melihat contoh orang tuanya. Jangan sampai orang tua mengajarkan sesuatu yang bertolak belakang dengan kelakuan aslinya.
Membiasakan Kebaikan
Discussion about this post