<strong>PENASULTRA.ID, MUNA BARAT</strong> - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya melakukan percepatan penurunan stunting hingga ke pelosok. Hal ini digalakkan lantaran data yang dihimpun oleh BKKBN Sultra pada 2021 lalu menggambarkan angka keluarga berisiko stunting (KRS) mencapai 91.4 ribu atau 30,2% dari jumlah penduduk wilayah Sultra yang berjumlah 2,6 juta jiwa. Pada tahun tersebut, khusus di Kabupaten Muna Barat (Mubar), jumlah angka stunting tercatat sebesar 29% dengan jumlah risiko stunting 3.125 anak. Atas dasar itu, BKKBN Sultra melaksanakan sosialisasi panduan verifikasi dan validasi (Verivali) data KRS. Verivali data KRS ini sendiri bertujuan untuk membandingkan data hasil pendataan keluarga tahun 2021 (PK 21) dengan kondisi terkini di lapangan. Misalnya, penambahan data sasaran baru, maupun perbaikan data sasaran berdasar kondisi terkini melalui pengolahan data menggunakan app sheet atau excel yang dikumpulkan melalui formulir R/1/KRS. Koordinator Bidang ADPIN, BKKBN Sultra, Agus Salim bersama Bidang Data dan Informasi menyampaikan kegiatan Verivali data KRS dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota wilayah Sultra termasuk wilayah Muna Barat. Adapun sasaran Verivali ini adalah para pasangan usia subur hamil, keluarga punya baduta (0-23 bulan), keluarga punya balita (24-59 bulan). "Data yang tersaji akan dimutakhirkan sesuai kondisi terkini sehingga data sasaran menjadi valid dan akurat yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penajaman sasaran pendampingan keluarga maupun intervensi pada keluarga berisiko stunting sehingga percepatan penurunan stunting di Sultra dapat terwujud," ungkap Agus dalam siaran persnya, Selasa 14 Juni 2022. Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Muna Barat, La Ode Andi Muna menyampaikan, pihaknya saat ini juga tengah berupaya dalam penanggulangan risiko stunting. "Melalui penerapan Verivali ini diharapkan dapat memudahkan pemerintah Muna Barat melakukan kebijakan dalam melakukan pendampingan risiko stunting. Kami berharap dengan langkah ini angka stunting dapat berkurang bahkan tidak ada," ujar Andi Muna penuh optimis. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/Gtcapnk_x6I
Discussion about this post