“Inilah bukti bahwa desa bisa menjadi contoh demokrasi yang sesungguhnya. Semua warga hadir, semua suara dihitung, dan hasilnya diterima bersama. Inilah kekuatan kita sebagai masyarakat desa,” ungkap Punardin dalam sambutannya usai pengesahan.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konsel, Hamrin pun menyampaikan kebanggaannya.
“Sebagai putra Wawatu, saya melihat langsung bagaimana demokrasi hidup di tengah masyarakat desa. Ini bukan hanya tentang memilih direktur BumDes, tetapi juga tentang meneguhkan bahwa desa adalah fondasi utama bagi demokrasi Indonesia,” ujarnya.
Pemilihan ini menjadi catatan penting, bahwa demokrasi tidak hanya milik kota besar atau arena politik nasional. Di Desa Wawatu, semangat itu tumbuh dari akar rumput, membuktikan bahwa keterbukaan, transparansi, dan partisipasi publik bisa benar-benar hidup di ruang sederhana namun penuh makna.
Laporan: Pyan
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post