“Alhamdulillah pada sektor pendidikan selama ini sudah berhasil melibatkan masyarakat desa dan hal ini tentu dalam rangka pemberdayaan masyarakat,” katanya baru-baru ini.
Menurut Yuda, suksesnya manajemen sekolah baik tingkat TK, SD maupun SMP adalah ketika bisa melibatkan masyarakat untuk pembangunan infrastruktur pendidikan. Sebab, kata dia, kepedulian orang tua siswa yang tergabung dalam masyarakat adalah peran kerja sama yang baik untuk mensukseskan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah.
Walau begitu, ia tak memungkiri bahwasanya Konsel masih kekurangan tenaga pendidik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kondisi tersebut memang tak sebanding dengan rasio jumlah siswa, dimana untuk jumlah sekolah negeri dan swasta tingkat SD mencapai jumlah 316 sekolah.
Kemudian, rasio jumlah rombongan belajar/siswa dan siswi SD sebanyak 1.994 belum lagi jika ditambah dengan jumlah siswa di tingkat TK, PAUD, dan SMP. Sementara jumlah guru hanya 2.000. Tentu saja hal ini masih kurang.
Soal bantuan infrastruktur pendidikan, kata Yuda, masih juga belum merata. Hal itu dikarenakan data pendidikan yang saat ini telah dikelola secara online melalui Dapodik langsung ditangani pemerintah pusat. Sehingga dibutuhkan manajemen pendidikan yang mampu memahami pengisian Dapodik secara lengkap dan akurat.
Discussion about this post