<strong>PENASULTRA.ID, BOMBANA</strong> - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana saat ini nampak serius menangani kasus stunting yang mengancam pertumbuhan anak balita. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Kabupaten Bombana mencapai 35,3 persen, atau peringkat kedua terbesar se-Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal ini dapat dilihat dari adanya aksi nyata yang dilakukan Tim Percepatan Penurunan Stunting yang tergabung dari seluruh stakeholder Pemkab Bombana dalam Aksi (Analisis Situasi) 3 rembuk stunting di gedung Tanduale Kantor Bupati setempat, Kamis 13 Juli 2023. Angka prevalensi balita stunting di Bombana yang mencapai 35,3 persen tersebut tentunya bukanlah jumlah yang kecil. Sehingga itu, untuk meminimalisir dibutuhkan kolaborasi semua elemen pemerintah, swasta maupun masyarakat. Penjabat (Pj) Bupati Bombana Burhanuddin mengatakan, kolaborasi kerja yang melibatkan semua pihak termasuk lurah dan kepala desa sangat penting dilakukan, apalagi masalah stunting merupakan isu nasional yang harus tuntas pada 2024 mendatang. "Saya mengajak seluruh OPD, tim pakar, camat, kepala Puskesmas, kepala UPTD KB, kepala desa serta lurah memastikan dan memprioritaskan percepatan penurunan stunting," ujar Burhanuddin. <strong>Laporan: Zulkarnain</strong> <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/m3a3HVsH1_E
Discussion about this post