PENASULTRA.ID, KONAWE UTARA – Ada yang menarik dari kisruh penyerobotan lahan konsesi milik Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Andalan Karunia Persada (AKP) yang berada di Desa Mandiodo, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pasalnya, dalam kasus yang kini telah masuk di meja penyidik Ditreskrimsus Polda Sultra itu, PT. Sabang Mutiara Energi (PT. SME) yang diduga melakukan penambangan ilegal ternyata di back up oleh oknum aparat keamanan dari unsur TNI.
Hal itu lantas memantik protes keras dari pihak managemen PT. AKP usai beberapa kali melakukan peninjauan lokasi.
“Ini ada apa? Kenapa kami masuk di ‘rumah sendiri’ disambut dengan laras panjang oknum TNI,” protes Pemegang Kuasa IUP PT. AKP, Milhan Jaya, SH, Sabtu 24 Juli 2021.
Dari video yang diperoleh awak media Penasultra.id, nampak arogansi sejumlah oknum aparat berbaju kaos, bercelana loreng menenteng senjata laras panjang mempertahankan aktivitas alat berat PT. SME agar tetap berjalan.
Meski Milhan Jaya sudah menjelaskan legalitas kepemilikan IUP sekaligus mempertanyakan dasar PT. SME melakukan aktivitas, namun oknum aparat yang bertugas justru makin beringas.
Ironisnya, beberapa kali suara tembakan dari oknum aparat meletus sebagai isyarat peringatan.
Mereka tetap ngotot bertahan bahwasanya keberadaan PT. SME dan petugas di lokasi atas izin resmi.
Secara terang-terangan oknum TNI yang bertugas di lokasi itu menyebut keberadaan mereka di sana atas perintah Jenderal.
Atas informasi tersebut, awak media ini berupaya untuk mengkonfirmasi langsung ke pihak Korem 143/Halu Oleo.
Namun, hingga berita ini naik tayang, Komandan Korem 143/Haluoleo, Brigjen TNI Jannie A. Siahaan belum juga mengeluarkan pernyataan resminya.
Laporan: Zulkarnain
Editor: Irwan

Discussion about this post