<strong>PENASULTRA.ID, BOMBANA</strong> - Pemukiman warga yang berada di pesisir pantai Desa Masaloka Selatan, Kecamatan Masaloka Raya, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami abrasi. Kurang lebih sepanjang sembilan meter pesisir pantai Masaloka kini lenyap akibat gempuran gelombang tinggi. Alhasil, deretan rumah warga mengalami rusak parah. Kepala Desa Masaloka Selatan, Masfiah mengatakan, peristiwa abrasi ini telah menjadi langganan warganya, khususnya mereka yang bermukim dibibir pantai. Ia mengaku, pihaknya telah berupaya meminta perhatian Pemerintah Kabupaten Bombana dengan harapan warganya bisa hidup nyaman tanpa dihantui rasa takut. Sayangnya, hingga kini upaya Masfiah belum berbuah hasil positif. Dilansir dari laman Wikipedia, abrasi adalah suatu proses pengikisan pantai yang diakibatkan oleh tenaga gelombang laut dan arus laut atau pasang surut arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, tetapi manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi adalah dengan penanaman hutan mangrove. Hutan mangrove sangat bermanfaat agar tidak terjadi pengikisan pantai. Pengikisan pantai dapat berakibat daratan sekitarnya tergenang air. Suatu daratan atau pantai mengalami abrasi apabila angkutan sedimen pada suatu titik melebihi atau lebih besar dari jumlah sedimen yang terbawa oleh air ke luar titik tersebut. <strong>Laporan: Zulkarnain</strong> <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/Gtcapnk_x6I
Discussion about this post