Ardiyanto mengatakan, peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW merupakan rutinitas tahunan yang dilaksanakan oleh jajaran Polda Sultra dalam rangka peningkatan pengetahuan agama dan keimanan serta ketaqwaan terhadap Allah SWT khususnya untuk meneladani Rasulullah SAW dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Ustaz Muhammad Nur Amin dalam ceramahnya menjelaskan, Rasulullah dikenal sifatnya yang jujur, amanah dan adil.
Ia menyebutkan, dalam ayat Alquran Surah Al-Ahzab ayat 21 menerangkan
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
“Maulid Nabi, mengingatkan tentang akhlak tunduk dan taatnya Rasulullah kepada Allah SWT sehingga dalam praktik hidup keseharian seorang muslim haruslah meneladani akhlak Rasulullah baik dari perilaku suami terhadap istri, juga istri terhadap suami hingga dalam kegiatan sosial dan tugas,” terang Ustaz Muhammad Nur.
Kekompakan dan persatuan yang tertuang dalam makna telur atau male yang tertancap serta bentuk makanan yang disajikan bukan sekedar hiasan belaka. Melainkan, menjadi simbol kesejahteraan umat muslim.
Discussion about this post