PENASULTRAID, KONAWE SELATAN – Berkunjung ke Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kurang afdol jika tidak mencoba makan sinonggi. Sinonggi saat ini menjadi makanan favorit masyarakat Sultra khususnya di daerah Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara dan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan zaman, kuliner khas suku Tolaki ini secara turun temurun mengakar dan terpelihara hingga saat ini. Tak jarang menu sinonggi dipadukan dengan kambatu.
Kambatu merupakan makanan yang terbuat dari daging asap atau daging yang dipanggang hingga kering, lalu dimasak dengan kuah sangat cocok menjadi lauk dari sinonggi. Demikian pula dengan, ikan kuah, sayur bening dan ayam kampung tawaoloho khas Kendari.
Mosonggi sendiri adalah tradisi makan sinonggi bersama-sama yang merupakan makanan khas Suku Tolaki dari Sultra. Sinonggi merupakan makanan pokok Suku Tolaki yang terbuat dari pati sagu yang diolah secara alami.
Nama sinonggi berasal dari kata “posonggi” dalam bahasa Tolaki yang berarti alat mirip sumpit. Alat ini digunakan untuk menggulung makanan sinonggi dari mangkok besar ke piring yang berkuah.
Sinonggi dibuat dengan merendam pati sagu dalam air dingin semalaman, kemudian airnya dibuang dan dicairkan kembali dengan air secukupnya. Setelah itu, tuang air panas hingga sagu mengental.
Sinonggi memiliki rasa yang hambar, sehingga sangat cocok dimakan dengan makanan lain yang memiliki rasa kuat.
Discussion about this post