Hal ini juga sejalan dengan arahan pihak Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR untuk mensinkronkan data sebaran dan luasan potensi sawah tadah hujan yang ada di Sultra.
Yusuf berharap dengan adanya program pompanisasi ini kekurangan air di lahan sawah tadah hujan bisa teratasi.
Sapuad, salah petani Desa Tri Wacu-wacu, Kecamatan Kulisusu menyebut beberapa tahun terakhir sawah tadah hujan yang dimilikinya hanya bisa panen hingga dua kali dalam setahun dengan bantuan sistem pompanisasi.
Discussion about this post