Akibatnya, masyarakat menjadi hilang kepercayaan akan keberadaan virus tersebut. Selanjutnya, penerapan prokes menjadi renggang bahkan tidak sama sekali.
Pada akhir tahun lalu, pemberlakuan PPKM yang seharusnya diterapkan pada perayaan natal dan tahun baru, nyatanya hanya omong kosong. Demikian halnya, saat perayaan Imlek belum lama ini. Ketiadaan PPKM menimbulkan kerumunan yang luar biasa di sebuah pusat perbelanjaan. Tampak lautan manusia berdesak-desakan dan tidak mematuhi prokes. Akan tetapi, terjadi pembiaran. Alih-alih memberikan sanksi, justru hal itu dianggap bukan sebuah pelanggaran.
Jika kondisi ini kita kembalikan ke dalam penerapan Islam, maka kondisinya tidak akan kacau seperti saat ini. Sebab, penerapan hukum dan pemberian sanksi dilaksanakan sepenuh hati dan tegas oleh pemerintah tanpa pandang bulu.
Sebagaimana pernah terjadi di masa Rasulullah, ketika muncul penyakit Thaun yang tercatat dalam sebuah hadits.
Rasulullah memberi peringatan agar tidak boleh bepergian memasuki daerah wabah, dan tidak boleh keluar dari daerah yang terserang wabah. Inilah yang disebut karantina wilayah atau lockdown. Dimana, akses keluar masuk wilayah wabah atau pandemi dikunci total.
Rasulullah, SAW. bersabda, “Jika kalian mendengar penyakit Thaun mewabah di suatu daerah, maka jangan masuk ke daerah itu. Apabila kalian berada di daerah tersebut, jangan hengkang (lari) dari Thaun.” (Dikutip dari buku ‘Fiqih Sunnah 2’ karya Sayyid Sabiq).
Hadits di atas juga menggambarkan kepada kita bahwa Rasulullah, ketika mengatasi wabah penyakit, Beliau memisahkan yang sakit dari yang sehat. Bukan membatasi tempat ibadah, terlebih ibadah umat Islam yang diperketat.
Dengan demikian, untuk menyelesaikan persoalan pandemi Covid-19 atau masalah apapun yang timbul di tengah masyarakat, sepatutnya kita meneladani apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, SAW. Hendaknya, menyelesaikan persoalan dengan melihat akar masalahnya dan solusi yang tepat sesuai tuntunan Islam. Melihat suatu masalah berikut solusinya secara menyeluruh. Bukan memberikan solusi hanya pada satu bagian, sementara bagian lain yang lebih urgen diabaikan.
Discussion about this post