<span style="font-size: 17px;"><strong>PENASULTRA.ID, WAKATOBI</strong> - Peringatan Hari Nusantara (Harnus) 2022 di Wakatobi tidak sekedar slogan semata, namun memiliki visi konservasi maritim dibalik kemegahan perayaan manivestasi deklarasi Djuanda tersebut.</span> <span style="font-size: 17px;">Salah satu visi konservasi yang dikampanyekan dalam perayaan Hari Nusantara adalah penanaman bibit mangrove sebanyak 7500 pohon serta pelepasan tukik sebanyak 100 ekor jenis penyu hijau dan bersisik dari pulau Runduma, Kantiole, Tuwutuwu dan Moromaho.</span> <span style="font-size: 17px;">Penanaman mangrove dan pelepasan tukik diinisiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Balai Taman Nasional (BTNW) Wakatobi dengan melibatkan TNI Angkatan Laut (AL) yang dihadiri Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (Kasal), Mayor Jenderal TNI Marinir Nur Alamsyah.</span> <span style="font-size: 17px;">Kemudian Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Totok Imam Santoso dan sejumlah staf kementerian atau lembaga serta ratusan masyarakat.</span> <span style="font-size: 17px;">Kegiatan tersebut merupakan interprestasi dari tema Hari Nusantara yakni "Peningkatan Ekonomi Maritim melalui Kolaborasi Investasi Berkelanjutan untuk Indonesia Bangkit Lebih Kuat".</span> <span style="font-size: 17px;">Bupati Wakatobi, Haliana mengatakan, langkah tersebut merupakan upaya perlindungan dan pelestarian sumber daya alam (SDA) secara berkelanjutan yang diharapkan menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan pesisir.</span> <span style="font-size: 17px;">“Penanaman mangrove dan pelepasan tukik bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Harnus yang berorientasi pada pembangunan pesisir, perikanan dan kelautan sebagai arus utama pembangunan menuju konservasi maritim yang sentosa," kata Haliana dalam acara penanaman mangrove dan pelepasan tukik di Desa Matahora, Senin 12 Desember 2022.</span> <span style="font-size: 17px;">Menurutnya, semua pihak perlu menjaga kelestarian lingkungan pesisir laut dan menumbuhkan kepedulian dan kecintaan terhadap kelestarian mangrove dalam mendukung perkembangan pembangunan utama. Baik di sektor perikanan, pariwisata dan ketahanan pangan sebagai leading sektor pembangunan di Wakatobi selama lima tahun. </span> <span style="font-size: 17px;">"Ini menjadi kewajiban semua pihak untuk menjaga laut," ujar Haliana.</span> <span style="font-size: 17px;">Ditempat yang sama, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sumberdaya Alam KLHK, Tasdiyanto berharap, kegiatan konservasi itu bukanlah kegiatan yang sekedar formalitas, akan tetapi dapat mengembangkan perluasan mangrove yang ada di Wakatobi, sehingga bernilai ekonomis dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.</span> <span style="font-size: 17px;">Sementara itu, Aspotmar Kasal, Mayor Jenderal TNI Marinir Nur Alamsyah mengatakan, penanaman mangrove dan pelepasan tukik perlu dijadikan sebagai langkah untuk memulihkan dan melindungi kelestarian ekosistem laut dan pesisir.</span> <span style="font-size: 17px;">Olehnya, ia mengajak seluruh masyarakat untuk turut memelihara dan menjaga pohon mangrove serta tukik agar dapat tumbuh dan berkembang lebih baik. </span> <span style="font-size: 17px;">Sehingga ke depan, diharapkan ekosistem dan biota laut dapat memberikan andil dalam meningkatkan ketahanan nasional pada tingkat yang semakin handal untuk generasi penerus.</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Penulis: Deni La Ode Bono</span></strong> <strong> <span style="font-size: 17px;">Editor: Yeni Marinda</span></strong><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_221214_200404_799.sdocx--> <strong><span style="font-size: 17px;">Jangan lewatkan video populer:</span></strong> https://youtu.be/fBzRnv3wUZI
Discussion about this post