PENASULTRAID, JAKARTA – Apa yang bisa Anda dapatkan dari mantan pentolan band funk rock, yang kemudian mempelajari vokal jazz, lalu menjadi penggemar berat Prince?
Vouga, proyek musik dari Samuel Vouga, seorang penyanyi, pencipta lagu, dan produser asal Swiss yang menghabiskan sebagian besar hidupnya berpindah negara.
Vouga belum lama ini merilis single perdana berjudul “Drifting Away” yang kental akan suasana synth-pop/rock dan sentuhan musik elektronik modern ala Prancis — bayangkan rilisan label rekaman Kitsuné yang keluar pada dekade ‘80-an.
“Kini saya hanya menciptakan lagu yang ingin saya dengar, dan ternyata itu melibatkan banyak synth. Kecintaan saya terhadap synth datang dari mendengarkan banyak lagu Prince,” terang Vouga dalam keterangannya, Jumat 7 Februari 2025.
“Tentu saja, saya juga dipengaruhi oleh apa yang terjadi di sekitar saya dan, oleh karena itu, saya jadi suka musik dance dan elektronik yang juga berdampak besar terhadap musik yang saya ciptakan,” tambahnya.
Ide awal lagu “Drifting Away” datang pada akhir 2020, saat pandemi melanda secara global. Vouga menjelaskan bahwa lagu ini diciptakan secara natural dan spontan, tanpa memusingkan hasil akhirnya.
Dengan demikian, aransemen musiknya bisa benar-benar mencerminkan apa yang ada di dalam dirinya pada saat itu.
Sementara itu, dalam konteks lirik, lagu ini memuat metafora untuk menggambarkan perasaan tak berdaya dan tanpa tujuan yang pernah dialami oleh vouga pribadi. Seperti tertuang pada lirik refrain: “Drifting away on an empty shell/This is the story that we never tell/Drifting away cause it hurts like hell.”
Discussion about this post