“Anak-anakku sekalian, kegagalan pendidikan bermula dari ketiadaan visi. Cita-cita harus besar, jangan kecil. Kalau hanya bercita-cita jadi RT atau lurah, selesai. Tapi kalau cita-citamu setinggi langit, meski jatuh, kamu jatuh di antara bintang-bintang,” pesan Hugua penuh semangat.
Mantan Bupati Wakatobi dua periode itu juga menekankan bahwa keberhasilan bekerja di luar negeri, terutama di Jepang, bukan hanya ditentukan oleh kemampuan teknis, tetapi 90 persen ditentukan oleh budi pekerti.
“Biar kalian hebat secara ilmu, kalau budi pekerti rendah, kalian akan dipulangkan. Maka, pendidikan harus diiringi dengan pembentukan akhlak dan adat istiadat yang baik,” imbuh Hugua.
Sementara itu, Kepala SMKN 6 Kendari, Sitti Ma’wa Rohani menyampaikan bahwa sekolah yang dipimpinnya saat ini memiliki 1.162 siswa-siswi dengan lima jurusan, yaitu Geologi Pertambangan sebagai ikon SMK Sulawesi Tenggara, Analisis Pengujian Laboratorium, Rekayasa Perangkat Lunak, Akuntansi, serta Teknik Pembangkit Tenaga Listrik.
Menurutnya, kepercayaan yang diberikan kepada SMKN 6 Kendari sebagai salah satu sekolah penerima bantuan program akses ketenagakerjaan luar negeri dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, merupakan sebuah kebanggaan sekaligus amanah besar.
“Program ini tidak hanya pelatihan semata, tetapi sebuah gerakan nyata untuk menyiapkan putra-putri Sulawesi Tenggara agar mampu bersaing di dunia kerja global. Siswa tidak hanya dibekali keterampilan, tetapi juga karakter disiplin dan kesiapan mental untuk mengharumkan nama daerah dan bangsa Indonesia di kancah internasional,” ujar Sitti Ma’wa.
Meski demikian, ia mengakui masih ada sejumlah keterbatasan yang dihadapi sekolah, khususnya sarana dan prasarana. Beberapa fasilitas yang masih dibutuhkan antara lain ruang belajar tambahan, aula serbaguna, serta laboratorium komputer lengkap dengan perangkatnya.
Untuk itu, Sitti Ma’wa berharap adanya dukungan pemerintah daerah maupun pihak terkait demi menunjang kelancaran program pendidikan di SMKN 6 Kendari.
Sebagai rangkaian kegiatan, Wakil Gubernur Sultra, didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Kepala Dinas Nakertrans, turut melakukan penyematan tanda peserta secara simbolis kepada perwakilan siswa. Penyematan ini menjadi tanda resmi dimulainya pelatihan akses ketenagakerjaan luar negeri bagi murid SMK di Sulawesi Tenggara.
Dengan demikian, pelaksanaan program pelatihan ini diharapkan mampu menjadi pintu bagi generasi muda Sulawesi Tenggara untuk meraih peluang kerja di dunia internasional, khususnya Jepang, dengan bekal keterampilan, disiplin, dan budi pekerti yang baik.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post