“Pak Gubernur menekankan agar kita menggenjot pendapatan asli daerah. Setiap keputusan belanja di OPD harus benar-benar dipikirkan dampaknya. Mau beli aset? Silakan, tapi aset itu harus bermanfaat dan langsung disertifikatkan agar tercatat sebagai kekayaan daerah,” katanya.
Hugua juga mengingatkan bahwa setiap rupiah belanja daerah harus memberi efek berganda, baik terhadap penciptaan lapangan kerja, pengembangan inovasi, maupun penguatan ekonomi masyarakat.
Mantan Bupati Wakatobi dua periode itu menggarisbawahi empat pilar pembangunan yang menjadi fokus RPJMD Sultra, yakni pendidikan, kesehatan, agroindustri, dan infrastruktur. Ia juga menekankan tiga leading sektor ekonomi, yaitu pertanian (termasuk perikanan dan perkebunan), industri, dan pariwisata.
Hugua mencontohkan perlunya peran aktif Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) dalam mendorong misi dagang dan pengembangan ekspor produk daerah.
“Kalau produk kita tidak bisa diekspor, kualitas kita rendah. Pernahkah ada usulan untuk mempertemukan buyer dengan produsen lokal? Atau misi dagang bersama pengusaha keluar negeri? Ini penting agar produk kita tidak hanya membesarkan daerah lain, tetapi juga Sulawesi Tenggara,” ujarnya.
Olehnya itu, Hugua mengingatkan seluruh ASN agar bekerja dengan orientasi untuk kepentingan masyarakat Sulawesi Tenggara, bukan hanya untuk OPD masing-masing.
“Jangan anda bekerja hanya untuk kantor gubernur atau OPD anda. Bekerjalah untuk Sulawesi Tenggara. Setiap rupiah APBD harus mendorong kabupaten/kota agar masyarakat sejahtera. Percayalah, kalau ekonomi masyarakat meningkat, pajak meningkat, pendapatan daerah meningkat, tunjangan kinerja kita juga akan meningkat,” pungkasnya.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post