Sebagai solusi, Hugua menekankan perlunya langkah nyata melalui promosi dan sosialisasi kesadaran lingkungan, kegiatan konservasi, serta pengawasan intensif oleh pemerintah daerah dan pihak taman nasional.
Ia menjelaskan bahwa konsep pembangunan lingkungan yang terintegrasi dan berkelanjutan akan membawa tiga dampak utama, yakni:
1. Ekonomi – pertumbuhan ekonomi meningkat, PDRB per kapita naik, serta terbukanya peluang usaha berkelanjutan.
2. Kelestarian Lingkungan – meningkatnya tutupan terumbu karang yang berdampak pada populasi ikan dan penyu, serta berkurangnya praktik ilegal seperti bom ikan dan pencurian sumber daya laut.
3. Sosial – meningkatnya kapasitas nelayan terhadap konservasi, bertambahnya minat pihak luar untuk bermitra dengan masyarakat, tumbuhnya kepercayaan pemerintah dan lembaga donor nasional maupun internasional, serta meningkatnya Indeks Modal Manusia (IMM) dari tahun ke tahun.
“Kalau praktik-praktik baik ini dijalankan, maka pembangunan lingkungan akan memberi manfaat besar tidak hanya bagi ekosistem, tetapi juga kesejahteraan masyarakat,” jelas Hugua.
Seminar ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif antara narasumber dan mahasiswa, di mana para peserta menyampaikan pertanyaan seputar praktik pembangunan berkelanjutan, tantangan konservasi, serta peran generasi muda dalam menjaga keseimbangan alam.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post