PENASULTRA.ID, KENDARI – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Lukman Abunawas meminta semua pihak memaksimalkan kinerja dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Hal tersebut dikatakan Lukman yang juga Ketua Tim Perepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Sultra saat membuka pra rapat koordinasi TPPS di kantor Gubernur Sultra, Selasa 8 Agustus 2023.
Lukman menilai organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup pemerintahan provinsi belum 100 persen menjalankan upaya percepatan penurunan stunting.
Lukman Abunawas minta seluruh tim meningkatkan program yang telah berjalan, khususnya program maupun tugas koordinasi untuk percepatan penurunan angka stunting yang belum maksimal di setiap sektor maupun masing-masing OPD lingkup Pemerintah Provinsi Sultra.
“Terutama dari Dinas Kesehatan yang barangkali selama ini baru sekitar 60 persen sampai 70 persen. Kita maklumi karena kita baru saja selesai dari Pandemi Covid-19 selama dua tahun,” kata Lukman.
Menurut Lukman, prevalensi stunting di Sultra saat ini berada pada angka 27,7 persen.
“Karena itu saya berharap di tahun 2024 mendatang angka stunting di Sultra menurun melalui kerja-kerja para instansi dan OPD yang terlibat dalam TPPS,” kata Lukman.
Sasaran utama percepatan penurunan stunting menurut Lukman, bukan hanya masyarakat miskin namun menyasar kepada ibu hamil, balita, dan keluarga.
“Dari semua saran dan masukan OPD yang hadir hari ini, juga dari Forum Rektor, Balai POM, Kementerian Agama, semoga program kita di 2023 ini bisa untuk memaksimalkannya,” kata dia.
Sementara itu Kepala BKKBN Sultra Asmar mengatakan pihaknya berupaya menurunkan angka stunting di bawah 20 persen pada 2024 mendatang. Asmar mengatakan dari 2021 hingga 2022, penurunan angka stunting telah dilakukan sebesar 2,5 persen atau dari 30,2 persen menjadi 27,7 persen.
“Sebenarnya target kita sesuai arahan Bapak Presiden, tahun 2024 di sebesar 14 persen, tapi kita berharap di 2024 kita di bawah 20 persen minimal, karena menurut WHO batas toleransi stunting di bawah 20 persen, kita berharap Sultra bisa di bawah 20 persen di tahun 2024,” ujar Asmar.
Discussion about this post