PENASULTRA.ID, KENDARI – Bulan mulia sebentar lagi akan datang. Masyarakat Indonesia menyebutnya dengan Bulan Haji. Jika selama ini masyarakat telah berupaya memaksimalkan ketaatan di saat bulan Ramadan, maka memaksimalkan ketaatan di bulan Zulhijjah pun patut dimaksimalkan.
Terlebih lagi di 10 hari pertama di awal bulan Zulhijjah. Di momen-momen tersebut, utamanya pada pagi hari, telah dinilai oleh para ulama lebih utama dari pagi hari di 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Dalam Majmuu’ al-Fataawaa (XXV/287) disebutkan, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanya tentang perbandingan antara dua waktu tersebut, beliau menjawab, “Sepuluh hari pertama Dzulhijjah lebih utama dari sepuluh hari terakhir Ramadan, sedangkan malam sepuluh terakhir Ramadan lebih utama dari malam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.”
Atas jawaban dari gurunya tersebut, Ibnul Qayyim rahimahullah kemudian mengatakan, “Apabila orang yang mulia lagi cendikia merenungkan jawaban ini, tentulah ia mendapatinya sebagai jawaban yang cukup dan memuaskan.”
Oleh karena itu, sebagai upaya membantu masyarakat memaksimalkan ketaatan di bulan Zuhijjah 1444 H kali ini, Wahdah Islamiyah menghadirkan Program “Semarak Zulhijah 1444 H”.
Dalam Musyawarah Pengurus Harian (MPH) ke-68 yang dipimpin langsung oleh Ustaz Dr. KH. Muh. Zaitun Rasmin, Lc., MA, pada Rabu 31 Mei 2023 yang lalu, diputuskan event Semarak Zulhijah tahun 1444 H kali ini mengangkat tema “Kurban dan Berkorban, Jalan Bahagia Bersama.”
Adapun program-program Semarak Zulhijah 1444 H bersama Wahdah Islamiyah terdiri dari lima hal. Yakni, tabligh akbar nasional yang akan diselenggarakan pada 25 Juni 2023, Daurah Zulhijjah (pengajian intensif), puasa Arafah dan buka bersama pada 9 Zulhijjah 1444 H, Salat Idul Adha pada 10 Zulhijah 1444 H, dan tebar kurban nusantara pada 10-13 Zulhijah 1444 H.
Discussion about this post